Jakarta (Antaranews Riau) - Presiden Joko Widodo menjelaskan hubungannya baiknya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Orang banyak berpikir saya dengan Pak Anies itu ada masalah, padahal saya tiap hari ketemu dan guyonan bareng-bareng," kata Presiden dalam sambutannya saat acara penyerahan sertifikat hak atas tanah di Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu.
Menurut Jokowi, ada pihak yang berpikir bahwa dirinya dan Anies berbeda pandangan.
Dia juga meminta masyarakat untuk tidak terpecah belah karena perbedaan pandangan politis dalam pemilihan bupati/wali kota, pemilihan gubernur maupun pemilihan presiden.
Kepala Negara meminta masyarakat untuk tidak terbawa pengaruh dari politikus sehingga terpecah belah.
"Di majelis taklim tidak saling ngomong gara-gara Pilgub, atau Pilpres. Lah itu tiap 5 tahun ada terus kok," tegas Jokowi.
Kepala Negara juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari kabar bohong, fitnah maupun hoaks.
Dia menegaskan bahwa dirinya dan keluarga tidak terkait dengan PKI yang beberapa kali pernah disebarkan oleh kabar bohong yang beredar di aplikasi obrolan maupun media sosial.
"Ya inilah yang namanya media sosial yang seharusnya bermanfaat, kita mendapatkan informasi yang baik, mendapatkan informasi yang bisa mencerahkan kita. Tapi kalau yang muncul seperti tadi, itu bukan etika bangsa Indonesia," ucap Presiden.
Presiden menjelaskan sebaran ujaran kebencian dan hoaks terkait isu politis melalui media sosial juga bukan cara berpolitik yang tidak beretika.
Dia mengharapkan masyarakat untuk mengakhiri cara-cara negatif dalam berpolitik dan mulai berpikir bersama sebagai satu bangsa untuk meningkatkan daya saing Indonesia.
Indonesia, tegas Jokowi, memiliki potensi besar untuk bisa memenangkan persaingan global.
Pada acara tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Jokowi jelaskan hubungan baiknya dengan Anies Baswedan
padahal saya tiap hari ketemu dan guyonan bareng-bareng," .