Kampanye di Perawang, Paslon Firdaus-Rusli Janji Programkan Gratis SD sampai SMA

id kampanye di perawang paslon firdaus-rusli janji programkan gratis sd sampai sma

Kampanye di Perawang, Paslon Firdaus-Rusli Janji Programkan Gratis SD sampai SMA

Perawang, (Antarariau.com) - Calon Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau, Dr Firdaus- Rusli Effendi komit akan melaksanakan program pendidikan mulai SD hingga menengah atas (SMA dan SMK) gratis atau tanpa dipungut biaya apapun jika memenangi Pilkada 2018.

''Kita sudah programkan, pendidikan tingkat SMA dan SMK gratis. Kita juga koordinasikan dengan seluruh kabupaten dan kota agar pendidikan dasar dan SMP bisa gratis,'' ungkap Firdaus saat kampanye di Perawang, Jumat.

Hal tersebut, dijelaskan Firdaus, bukan tanpa alasan, mengingat pemerintah mempunyai kewajiban penuh untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dalam mengisi pembangunan di daerah sendiri.

''Ya, kalau SD dan SMP, saat ini kewenangannya ada pada pemerintah kabupaten dan kota. Jadi kita koordinasikan gratis. Tapi untuk SMA dan SMK, karena kewenangannya ada pada provinsi, bila terpilih nanti, dalam jangka pendek akan kita gratiskan penuh,'' ungkap Firdaus.

Sementara untuk senutnya untuk program SDM jangka panjang, secara bertahap, dalam 5 tahun, pihaknya juga akan merancang program beasiswa bagi mahasiswa Riau yang kuliah S2 dan S3.

''Totalnya selama 5 tahun itu, harus ada 1.000 mahasiswa Riau yang kita biayai untuk pendidikan S2 dan S3 ini. Kita sekolahkan hingga ke luar negeri dan diharapkan ketika pulang bisa menjadi motor untuk membangun kampung halamannya,'' imbuhnya.

Untuk mendukung itu juga, Firdaus mengungkapkan ada beberapa agenda pemberdayaan sumber daya manusia Riau yang sudah diprogramnya, termasuk diantaranya menyediakan prasarana balai latihan kerja (BLK) untuk banyak jenis ketrampilan yang diharapkan juga dalam jangka pendek bisa mengangkat kreativitas keterampilan warga yang bisa menunjang peningkatan kesejahteraan keluarga.

'

'Tidak mungkin pemuda pemudi kita di Riau menjadi penonton atau tidak bisa bekerja karena tidak mempunyai pendidikan dan dianggap tidak punya daya saing,'' pungkas Firdaus .