Siak (Antaranews Riau) - Pemerintah Kabupaten Siak, Riau mulai lagi mempersiapkan konsep pariwisata halal untuk menyedot lebih banyak wisatawan mancanegara terutama dari negara-negara muslim.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak, Fauzi Asni menuturkan, Siak sebagai daerah kunjungan wisata di Provinsi Riau telah menjelma menjadi destinasi favorit yang diharapkan tidak hanya mampu menyedot wisatawan lokal tapi juga skala mancanegara. Sehingga dibutuhkan kepastian pariwisata halal sebagai jaminan bagi pelancong muslim dan wisatawan dunia.
"Untuk itu upaya mewujudkan program pariwisata halal ini tidak hanya semata tugas Dinas Pariwisata saja melainkan semua pihak termasuk peran masyarakat dan pihak pengelola jasa, akomodasi dan penunjang pariwisata di kabupaten Siak," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Wisata Halal di Kantor Bupati Siak, Jumat.
Wisata halal sudah menjadi trend dan tidak hanya diincar kaum muslim saja, namun wisatawan penjuru dunia. Industri pariwisata halal harus mampu memberikan kenyaman dan keamanan kepada wisatawan agar dapat menikmati kunjungan wisata dengan aman dan halal, terutama dalam menikmati kuliner.
Asisten I Sekdakab Siak, Hendrisan yang turut hadir dalam Rakor itu mengatakan, pemerintah daerah dan instansi terkait harus terus melakukan sosialisasi berkelanjutan kepada pedagang, pengelola hotel, pemilik restoran, penyedia jasa lainnya agar mentaati aturan konsep pariwisata halal.
"Dimana saat ini masih terdapat pedagang yang masih belum memenuhi ketentuan halal sebagaimana yang diharapkan, seperti lebel halal pada rumah makan, hotel, dan lainnya," ungkapnya.
Dirinya mengharapkan koordinasi dari wisata halal yang sudah disahkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Siak tentang Pariwisata Halal ini bisa secepatnya bergerak meski diakuinya masih ada beberapa kendala dan respon yang belum positif, namun ini hendaknya jangan menjadi halangan.
"Kami berharap dibeberapa tempat dipasang sejumlah petunjuk, pemberitahuan atau seperti penanda, waktu sholat atau juga pemasangan papan asmaul husna dan label halal," pinta hendrisan.
Kepala Kantor Kemenag Muharam juga memberikan catatan agar nilai syariah perlu diambil jika program pariwisata halal ini berjalan. Terutama disetiap produk kuliner, akomodasi dan jasa wisata.
Meskipunn secara teknis, pengecekan produk kehalalan memakan biaya dan proses, namun diharapkan secara bertahap bisa dilaksanakan," ungkapnya.
Pemkab dan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Siak telah menggelar sosialisasi gerakan masyarakat sadar halal untuk meningkatkan kesadaran warga setempat akan pentingnya pemahaman terhadap produk non halal.