Tesso Nilo, Riau (Antarariau.com) - Gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) melahirkan seekor bayi gajah jantan dalam kondisi sehat di Taman Nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, Riau, dan diberi nama Harmoni Rimbo.
Kelahiran satwa langka ini makin menyemarakan Festival Tesso Nilo, yang digelar di kawasan konservasi itu pada 22-24 November 2017.
"Kelahiran gajah di Taman Nasional Tesso Nilo ini harus menjadi penyemangat semua pemangku kepentingan bahwa masih ada harapan bagi Taman Nasional Tesso Nilo," kata Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno, kepada Antara di Tesso Nilo, Kamis.
Bayi gajah tersebut dilahirkan pada 21 November 2017 sekitar pukul 04.00 WIB. Gajah berkelamin jantan itu merupakan hasil perkawinan antara gajah liar dan gajah betina jinak bernama Ria, yang merupakan gajah jinak di Elephant Flying Squad binaan WWF dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Bayi gajah kini dalam kondisi sehat dengan berat sekitar 156 kilogram, tinggi badan 94 centimeter (Cm), lingkar dada 129 Cm, panjang badan 101 Cm dan lingkar kaki 48 Cm. Harmoni Rimbo, atau yang disingkat Har itu, merupakan merupakan bayi gajah keenam yang lahir di tim Elephant Flying Squad sejak dioperasikannya tim ini pada 2004 untuk membantu penanganan konflik gajah-manusia.
Kehamilan gajah Ria, induk dari Har, pertama kali diketahui pada Mei 2016. Sebelumnya, Ria juga sudah melahirkan dua bayi gajah pada 2011 dan 2014.
"Taman Nasional Tesso Nilo menjadi prioritas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk dikembalikan lagi fungsi-fungsi ekosistemnya guna mendukung keberlangsungan keanekaragaman hayatidi dalamnya, diantaranya gajah sumatera," kata Wiratno.
Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Supartono, mengatakan dengan kelahiran Har membuat jumlah gajah jinak di Elaphant Flying Squad menjadi delapan ekor. Menurut dia, bayi gajah yang baru lahir diberi nama Harmoni Rimbo oleh Bupati Pelalawan HM Harris pada pembukaan Festival Tesso Nilo pada Rabu malam (22/11).
"Kami sangat gembira dengan kelahiran bayi gajah ini. Ini merupakan bukti capaian terhadap konservasi ex-situ yang berada di dalam taman nasional. Semoga dengan kelahiran bayi gajah Har ini bisa membuat kita semua makin kompak untuk melindungi TNTN dan memajukannya potensi wisatanya," kata Supartono.
Bupati Pelalawan HM Harris menjelaskan makna nama Harmoni Rimbo merupakan harapan akan adanya solusi bersama untuk menyelesaikan masalah perambahan dikawasan konservasi itu. TNTN yang memiliki luas sekitar 83.086 hektare (Ha) itu, kini sudah dirambah oleh pendatang hingga mencapai 30.000 Ha.
"Sekarang perambahan sudah mencapai 30 ribu hektare, sudah sangat luas dan sulit untuk merelokasi warga ke luar TNTN. Namun, saya percaya masih ada harapan, karena itu gajahnya diberi nama Harmoni Rimbo artinya supaya cepat ada solusi dan semua yang ada bisa hidup dengan damai di rimba (TNTN)," kata Harris.
Sementara itu, Manajer Program WWF-Program Sumatera Tengah Nurchalis Fadhli, mengatakan bahwa TNTN kini hanya tersisa sekitar 25 persen hutannya. Kelahiran bayi gajah ini semoga memberi harapan dan dapat menjadi pengingat bahwa manusia perlu berbagi ruang untuk semua makhluk, termasuk dengan gajah Sumatera dihabitat asli mereka.
Kawasan hutan Tesso Nilo berdasarkan studi populasi berbasis DNA yang dilaksanakan oleh WWF, Lembaga Molekular Eijman dan Balai TNTN, memiliki 147 individu gajah Sumatera liar. Terdapat dua kantong gajah di Tesso Nilo yang daerah jelajahnya meliputi taman nasional, hutan konsesi dan juga kawasan permukiman disekitarnya.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB