Green Peace: Sinar Mas Terus Langgar Komitmen Lingkungan
Pekanbaru, 27/4 (ANTARA) - Organisasi penggiat lingkungan dunia Greenpeace menyatakan Sinar Mas Group telah melanggar komitmen terhadap lingkungan dengan terus melakukan perusakan hutan alam Indonesia meski telah berjanji untuk menghentikannya.
"Apa pun janji baru yang mereka lontarkan hari ini sangat jelas bahwa perusahaan itu berniat terus merusak hutan dan habitat orang utan," ujar Kepala Tim Kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara melalui Juru Kampanye Media, Zamzami, di Pekanbaru, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan pada saat pemegang saham berdatangan di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Golden Agri Resources (GAR), yakni salah satu perusahaan Sinar Mas Group yang diadakan di Singapura, Selasa (27/4), menyusul bukti baru yang ditemukan Greenpeace.
Menurut Zami, perusakan hutan untuk ekspansi perkebunan kelapa sawit terus dilakukan dan telah menjadi faktor pemicu perubahan iklim yang secara tidak langsung mendesak orang utan menuju arah kepunahan di habitatnya.
Padahal GAR pada awal Februari lalu dalam laporan tahunan 2009 dan Sinar Mas telah mengeluarkan pernyataan melalui kebijakan berkomitmen mematuhi aturan minyak sawit berkelanjutan (Roundtable on Sustainable Palm Oil/RSPO) dan berhenti melakukan pembukaan lahan di area bernilai konservasi tinggi, hutan alam dan lahan gambut.
Dua pekan lalu Greenpece telah meluncurka bukti bagimana anak perusahaan Sinar Mas yakni inisial perusahaan PT ALM sedang menghancurkan hutan dan lahan gambut di Kalimantan Barat yang kemudian menangkap basah anak perusahaan lain PT BAT melakukan penghancuran hutan yang berbatasan dengan habitat orang utan di Kalimantan Tengah.
Kegiatan ilegal yang dilakukan oleh dua anak perusahaan itu telah menunjukkan bahwa komitmen Sinar Mas tidak memiliki arti kecuali hanya mencuci kinerja buruk atau "greenwash" dan bukti-bukti itu memperlihatkan Sinar Mas terus berbohong kepada para pemegang saham dan konsumen mengenai standar lingkungan mereka.
"Kami akan terus mendesak agar para konsumen Sinar Mas untuk segera menghentikan bisnis sampai mereka berhenti melakukan perusakan hutan,? ujarnya.
Greenpeace tidak anti perkebunan kelapa sawit, dan kampanye yang dilakukan merupakan bagian untuk menghentikan perusahaan seperti Sinar Mas yang terus menghancurkan hutan alam yang masih tersisa di Indonesia.
"Pemerintah Indonesia harus melakukan langkah tegas terhadap perusahaan semacam itu guna melindungi hutan alam dan lahan gambut Indonesia,? kata lagi.
Pihak Sinar Mas Group di Riau menolak memberikan keterangan terkait terkait pernyataan Greenpeace itu dengan alasan tidak memiliki kewenangan untuk memberikan pernyataan mengenai komitmen yang lingkungan yang dilanggar itu.