Tembilahan (Antarariau.com) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau mengimbau pemilik dan penyewa alat berat di setiap kecamatan agar mengoptimalkan penggunaan alat berat dalam melaksanakan pembangunan tanggul.
"Kami akan lakukan evaluasi sejauh mana alat-alat itu bisa di maksimalkan dalam pembangunan tanggul dan berapa lagi yang diperlukan agar penanganan kebun kelapa rakyat bisa teratasi," kata Ketua Komisi II DPRD Indragiri Hilir Junaidi di Tembilahan, Senin.
Saat ini banyak tanaman kelapa milik petani setempat mati akibat meluapnya air Sungai Indragiri yang merendam kebun mereka. Bila tanggul sudah dibuat dampak banjir bisa diminimalisir.
Ia mengatakan, para pengelola alat berat harus paham betul kemampuan alat berat tersebut baik perhari, bulan maupun tahun, hal ini bertujuan agar penyelamatan kebun kelapa bisa cepat teratasi.
Ia juga meminta agar pengelola alat berat membuat target pembuatan tanggul baik perbulan maupun pertahun.
"Para pengelola harus punya target, sehingga kita bisa mengejar kilometer pembangunan tanggul, dengan begitu pencapaian penyelamatan kebun rakyat akan cukup banyak," ujarnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Inhil telah mendistribusikan 16 unit alat berat ke masing-masing kecamatan sesuai program Bupati Kabupaten Inhil Muhammad Wardan yang mana satu kecamatan wajib memiliki satu unit alat berat sebagai langkah cepat penyelamatan kebun kelapa.
Berbeda dengan sebelumnya, untuk tahun 2017, upaya penyelamatan kebun kelapa rakyat dengan pembangunan tanggul melalui pola kontraktual akan diubah menjadi pola swakelola yang mana pelaksanaan pekerjaan direncanakan dan dikerjakan oleh pihak kecamatan.
Perubahan pola ini pula, ditetapkan berdasarkan kajian teknis yang diyakini akan menghasilkan target capaian pembangunan yang lebih besar serta efisiensi anggaran.
Oleh: Adriah Akil