PLTU 2x300 MW Peranap Ditender Ulang

id pltu 2x300, mw peranap, ditender ulang

Pekanbaru, 25/3 (ANTARA) - PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) menyatakan dalam waktu dekat akan menender ulang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2x300 MW yang berlokasi di Peranap, Indragiri Hulu, Riau. Saat ini, PLTU yang dikenal dengan nama PLTU Mulut Tambang dikarenakan lokasinya yang berada tepat di depan tambang batu bara masuk dalam tahap prakualifikasi sebelum dilakukannya tender ulang, sedangkan visibility studi sejak dilakukan sejak jauh hari, kata Manajer Perencanaan PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR), Yugo Riyatmo, Kamis. PLTU 2x300 MW Peranap yang awalnya PLTU 2x150 MW merupakan proyek listrik swasta yang dikenal dengan nama Indipendent Power Producer (IPP). Tende proyek ini dimulai sejak Juni 2008 dan diikuti empat peserta, yaitu Qatar Konsorsium, PT Bukit Asam Konsorsium-PT Indonesia Power, PT Prima Jaya dan PT Anugerah. Tender proyek ini dimenangkan konsorsium PT Bukit Asam-PT Indonesia Power yang merupakan anak perusahaan PLN. Namun, tender yang dimenangkan oleh anak perusahaan PLN tersebut digugat secara resmi oleh Qatar Konsorsium pada April 2009 dengan alasan sarat KKN karena memenangkan anak perusahaan PLN. Panitia lelang kemudian memutuskan untuk membatalkan lelang yang dimenangkan konsorsium Bukit Asam-Indonesia Power. "PLN memutuskan untuk meningkatkan kapasitas menjadi 2x300 MW mengingat besarnya potensi batu bara yang terdapat di lokasi tersebut," ujarnya. Menurutnya, pembangunan PLTU tersebut memerlukan waktu sekurangnya 2,5 tahun dan diperkirakan 2012 mendatang akan selesai. Jika PLTU ini selesai, maka dipastikan Riau dapat keluar dari krisis listrik yang mendera. Saat ini Riau masih mengalami defisit sekitar 105 MW karena daya mampu yang berasal dari pembangkit PLTA Koto Panjang, PLTG Teluk Lembu, PLTD Teluk Lembu, PLTD Dumai dan PLTG Riau Power hanya sekitar 168 MW. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Riau, Abdul Lafiz, mengatakan tender ulang perlu dilakukan secepatnya, mengingat krisis energi yang terus melanda Riau. "Riau mempunyai cadangan batu bara sekitar 2 miliar ton. Jadi untuk bahan baku tidak ada kendala," katanya.