Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau menggesa pembangunan "early warning system" atau sistem peringatan dini bencana banjir yang direncanakan selesai dilakukan akhir 2016.
"Sejumlah peralatan seperti Solar cell dan software sudah mulai berdatangan. Kita optimis akhir Desember bisa dimanfaatkan," kata Kepala BPBD Rokan Hulu, Aceng Hardiana kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan proyek yang menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tersebut telah selesai bangunan fisik.
"Bangunan fisik sudah 100 persen. Kita masih menunggu pemasangan peralatan atau software nya," urainya.
Ia menjelaskan, seraya menunggu seluruh peralatan tiba, BPBD Rokan Hulu terus berkoordinasi dengan perangkat Kecamatan dan Desa. Hal itu dimaksudkan karena peralatan dengan harga selangit tersebut sangat rentan hilang, yang nantinya akan merugikan masyarakat.
Sistem peringatan dini banjir, kata Aceng rencananya akan dibangun di lima titik. Ke lima titik itu di antaranya adalah di sungai-sungai yang melintasi Kecamatan Rokan IV Koto, Rambah, Bangun Purba, Tambusai dan Bonai Darussalam.
Sebelumnya pada medio November 2016 lalu, banjir di Rokan Hulu merendam lima kecamatan. Sekitar 5.879 warga terdampak banjir.
Kecamatan Rambah merupakan wilayah yang terparah dilanda banjir. Sebanyak 8 desa di kecamatan tersebut direndam banjir dengan 978 kepala keluarga atau 3.396 warga terdampak banjir.
Sementara pada Minggu kemarin, banjir juga sempat merendam Desa Rambah, Kecamatan Rambah Hilir yang menyebabkan lalu lintas Riau-Sumatera Utara menjadi putus selama beberapa jam dan puluhan rumah terendam.