PLN Pindahkan Lokasi Pembangunan PLTU Dari Tenayan

id pln pindahkan, lokasi pembangunan, pltu dari tenayan

Pekanbaru, (ANTARA) - PT PLN (Persero) memutuskan untuk memindahkan lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berdaya 2 x 100 Megawatt (MW) dari kawasan industri Tenayan di Pekanbaru dan mencari alternatif lokasi yang baru. "Pembangunan PLTU 2 x 100 MW tidak lagi di Tenayan adalah karena berdasarkan evaluasi Direksi PT PLN bahwa biaya pembangunan di Tenayan relatif besar," kata General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepri Robert R Aritonang, di Pekabaru, Jumat. Dengan keputusan pemindahan tersebut, Robert mengatakan pihaknya melakukan penjajakan kemungkinan alternatif lokasi baru yakni di Kota Dumai atau di Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu. Ia mengatakan PLN akan segera melaporkan pembatalan lokasi pembangunan PLTU tersebut kepada Wali Kota Pekanbaru. Sedangkan untuk penentuan lokasi yang baru, lanjutnya, PLN sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah di Dumai dan Indragiri Hulu. "Kami juga sudah melaporkan perkembangan pembangunan PLTU ini ke Gubernur Riau. Dan gubernur memberikan arahan untuk mempertimbangkan kesiapan bahan bakar batubara, transportasi dan masalah lingkungan dalam menentukan lokasi pembangunan PLTU," ujarnya. Selain itu, Robert mengatakan PLN juga tengah mempertimbangkan kemungkinan pengembangan pembangunan PLTU berdaya 2 X 100 MW lanjutan. Usai proyek tersebut, lanjutnya, PLN kemungkinan besar akan melanjutkannya dengan proyek pembangunan PLTU 2 x 100 MW tahap II. Berdasarkan data PLN, defisit listrik di wilayah Riau kini berkisar 18-30 MW. Oleh karena itu pemadaman bergilir hingga kini masih kerap terjadi. Pembangunan pembangkit PLTU 2 x 100 MW sangat diharapkan semua pihak menyusul telah disetujuinya Riau sebagai daerah yang mendapat prioritas pembangunan kelistrikan dalam revisi Perpres tentang pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW pada akhir tahun lalu. Pembangunan pembangkit tersebut diharapkan dapat menanggulangi defisit listrik di Riau untuk meningkatkan elektrisitas yang masih mencapai sekitar 46 persen dan untuk menunjang suksesnya Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau tahun 2012.