Warga Inhu Mengungsi Akibat Serbuan Gajah

id warga inhu, mengungsi akibat, serbuan gajah

Pekanbaru, 20/1 (ANTARA) - Konflik gajah dan manusia makin meningkat di Provinsi Riau dan mengakibatkan sekitar 50 kepala kelurga (KK) di Dusun Sungai Ubo, Desa Pauhranap, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), terpaksa mengungsi akibat kawanan gajah Sumatra masuk permukiman warga. "Warga resah dan akhirnya mengungusi karena gajah makin sering masuk kampung dan merusak rumah juga kebun milik warga," kata Camat Peranap Hariyandi ketika dihubungi dari Pekanbaru, Rabu. Menurut dia, ada sekitar 35 unit rumah kayu milik warga yang dirusak kawanan gajah Sumatra. Selain itu, satwa bertubuh bongsor itu juga telah merusak ratusan hektare tanaman kelapa sawit dan karet milik warga. "Puluhan gajah kerap masuk pada malam hari ke kampung. Warga sudah berupaya untuk mengusir dengan cara membuat api unggun tapi tidak berhasil," katanya. Akibatnya, perkampungan yang dihuni sekitar 70 KK itu kini sepi karena warga mulai mengungsi selama dua bulan terakhir. Ia mengatakan jumlah warga yang mengungsi kini mencapai 50 KK. Menurut dia, konflik gajah dan manusia di daerah tersebut telah berlangsung lama. Bahkan, konflik itu mengakibatkan korban jiwa yakni seorang warga bernama Rinto Lumban Gaoil (27) tewas pada September 2009. Ia mengatakan, puluhan warga yang mengungsi kini membuat rumah bedeng baru di sekitar Dusun Lubuk Kandis karena menilai tempat itu lebih aman. Ia berharap kepada instansi terkait seperti Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau segera mengatasi masalah konflik ini sebelum menimbulkan korban jiwa dan kerugian materi yang lebih besar. Kepala Bidang Wilayah Rengat BBKSDA Riau Edi Susanto mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan gangguan gajah tersebut namun tidak bisa berbuat banyak karena daerah tersebut memang wilayah jelajah gajah. "Tapi kami tetap berusaha mencari solusi bersama pemerintah setempat agar masalah ini bisa diatasi," katanya.