Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, berupaya tidak akan melakukan pemotongan honor petugas kebersihan setempat, walau krisis keuangan sedang melilit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat tahun ini.
"Kami berharap sebaiknya jangan sampai terjadi pemotongan honor THL kebersihan tersebut," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Pekanbaru Edwar Sanger di Pekanbaru, Sabtu.
Edwar mengakui walau keuangan sedang sulit, namun petugas kebersihan harus tetap dijaga kondisi honornya. Karena mereka bekerja menjaga kebersihan sampah di Pekanbaru. Mereka bergelut dengan sampah, terik matahari yang rentan akan kesehatan.
Ia juga tidak ingin nantinya pemotongan ini akan berdampak kepada besar lingkungan yang membuat mereka ogah bekerja maksimal sehingga sampah kembali menumpuk.
Pria yang juga menjabat sebagi Kelapa Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Riau itu menegaskan masalah ini sedang dikaji oleh Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru M Noer.
"Rencana pemotongan kini sedang dikaji Sekko. nanti akan bertemu dengan kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk membicarakan hal ini agar lebih baik lagi." katanya.
"Saya berharap sebaiknya jangan sampai terjadi seperti itu. Kita melihat kemampuan keuangan Pemko sendiri," kata Edwar Sanger.
Ia meminta Sekda, untuk segera berkoordinasi dengan seluruh SKPD khususnya DKP untuk mencari solusi. Kata dia, persoalan ini sudah didiskusikan meski tidak dibicarakan dalam agenda formal.
"Akan dibicarakan dengan SKPD terkait. Dirapatkan dulu hasilnya," katanya menambahkan.
Sebelumnya diberitakan Pemko membuat kebijakan pemotongan honor THL di lingkungan setempat dikarenakan krisis keuangan yang melanda daerah setempat.
Pertimbangan ini diambil ketimbang merumahkan ribuan THL yang kini bekerja di lingkungan Pemko.
Kota Pekanbaru juga pernah mengalami krisis sampah akibat demo besar-besaran petugas kebersihan karena tidak digaji oleh pihak ketiga yang ketika itu sebagai pengelola pengangkutan.