Pekanbaru (Antarariau.com) - Provinsi Riau yang kini tengah tumbuh pesat ekonominya ramai didatangi oleh berbagai etnis dari seluruh Indonesia untuk keperluan mencari pekerjaan dan membuka usaha baru.
"Pertumbuhan penduduk Riau saat ini meningkat sekitar 3,5 persen pertahun dan menurut BPS pada 2016 sudah mencapai 6,5 juta jiwa," ujar Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman saat "coffee morning" dengan paguyuban lintas etnis dan suku di Riau di Pekanbaru, Rabu.
Salah satu penyebab tingginya laju pertumbuhan penduduk Provinsi Riau ini, selain disebabkan oleh migrasi penduduk daerah provinsi lain juga dipicu dengan tingginya angka kelahiran yang salah satu indikatornya adalah total fertility rate (TFR).
Fenomena migrasi sudah dialami oleh Provinsi Riau sejak lebih 30 tahun yang lalu. Riau dapat diibaratkan "gula" yang dibanjiri "semut" dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk Riau rata-rata berdasarkan hasil sensus tahun 2000 hingga 2008 menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia, yakni 2,99 persen pertahun.
Boleh dikata, penyebab tingginya angka pertumbuhan penduduk di Riau bukan karena tingginya angka kelahiran, namun karena tingginya jumlah migrasi penduduk ke wilayah Riau. Mereka datang untuk mencari penghidupan karena terbukanya peluang kerja karena pertumbuhan ekonomi di Riau cukup tinggi.
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, TFR Riau 2,9 anak per wanita usia subur. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil SDKI pada 2007 yaitu 2,7 anak per wanita usia subur.
Tingginya migrasi dibenarkan oleh gubernur. Menurutnya hal ini lantaran Provinsi Riau dianggap memiliki potensi lebih baik dalam perekonomian.
Dengan tingginya pertumbuhan penduduk di provinsi Riau, diharapkan pemerintah juga dapat membangun dan memperbaiki ekonomi masyarakat.
Lebih jauh ia menambahkan, sektor-sektor lain juga ikut dikembangkan dalam membuat Riau menjadi lebih kondusif. Seperti halnya sektor pariwisata, sektor perikanan dan kelautan.
"Riau tidak bisa terus andalkan sektor migas dan perkebunan, Riau juga harus kondusif di berbagai sektor lainnya," tutupnya.
Jumlah penduduk yang banyak tersebut bisa menjadi bonus demografi apabila mereka dikelola dan dibekali keterampilan sehingga menjadi produktif.
Direktur Pemanduan Kebijakan Pengendalian Penduduk BKKBN Pusat Sunarto mengatakan saat ini masalah kependudukan semakin luas dan rumit.
Ini akibat dinamika penduduk seperti bertambahnya jumlah, struktur dan persebaran penduduk secara cepat sehingga berdampak kepada meningkatnya tekanan kepada ekonomi, sosial dan eksploitasi SDA.
Oleh: Gebby Fadhila Sari
Berita Lainnya
ADB dorong pemerintah di Asia dan Pasifik dukung kesejahteraan penduduk lanjut usia
02 May 2024 15:32 WIB
PBB: 70 persen penduduk di Jalur Gaza terdiri atas kaum muda
18 April 2024 11:00 WIB
Erdogan tegaskan Turki tak terima kebijakan Israel kurangi jumlah penduduk Gaza
22 November 2023 16:25 WIB
Gempuran pasukan Israel paksa 70 persen penduduk Gaza untuk mengungsi
07 November 2023 16:53 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres sebut relokasi penduduk Gaza sangat berbahaya
14 October 2023 13:10 WIB
Bappenas prediksi 70 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan pada 2045
12 September 2023 14:54 WIB
Bappenas: Pembangunan ke depan harus nyaman bagi penduduk lansia
25 August 2023 17:00 WIB
Penduduk Provinsi Riau terdaftar jadi peserta JKN 5,58 juta jiwa
07 June 2023 14:54 WIB