Harga Sejumlah Hasil Perkebunan Di INHIL Membaik

id harga sejumlah, hasil perkebunan, di inhil membaik

Harga Sejumlah Hasil Perkebunan Di INHIL Membaik

Tembilahan (Antarariau.com) - Harga kakao tanpa fermentasi di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau mengalami penurunan dari Rp11.500/Kg menjadi Rp10.000/Kg atau sekitar 0,83 persen.

"Harga kakao tanpa fermentasi pada Agustus lebih baik dari pada pekan pertama di September, namun nantinya mudah-mudahan dapat naik kembali," kata Kasi Promosi dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Aswin Bovita di Tembilahan, Rabu.

Sementara itu, lanjutnya, untuk harga komoditas andalan perkebunan lain seperti kelapa hibrida dan kelapa dalam pada pekan pertama September mengalami kenaikan.

"Harga kelapa hibrida yang sebelumnya Rp1.330/butir naik menjadi Rp1.350/butir, sedangkan kelapa dalam menjadi Rp1.850/butir dari yang sebelumnya Rp1.730/butir," jelasnya.

Ia menyampaikan bahwa hasil komoditas perkebunan lain seperti karet, kelapa sawit, pinang kering kupas dan hasil olahan kelapa berupa kopra juga mengalami kenaikan harga.

"Masyarakat Inhil sangat bergantung pada komoditas perkebunan, terutama kelapa, namun kakao juga sangat berperan penting karena harga kakao lebih stabil daripada harga kelapa," jelasnya.

Oleh sebab itu, pemerintah Kabupaten Inhil terus mengupayakan solusi agar harga komoditas perkebunan yang ada di daerah pesisir Riau itu dapat stabil atau setidaknya berada di harga yang wajar.

"Jika harga hasil perkebunan wajar dan tidak terlalu menurun maka kehidupan ekonomi masyarakat Inhil yang hampir 80 persen adalah petani kebun tentu akan lebih meningkat," katanya.