Pekanbaru (Antarariau.com) - Sebanyak 716 Kepala Keluarga di Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu yang sebelumnya sempat mengungsi akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan Riau beberapa hari lalu pada Senin ini telah kembali ke kediaman masing-masing.
"Hari ini ratusan warga yang sempat mengungsi telah kembali. Informasi yang kita terima, seluruh warga dalam keadaan sehat dan tidak terpapar penyakit akibat asap," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo kepada Antara di Pekanbaru.
Dia mengatakan, ratusan warga tersebut pada Sabtu lalu (27/8) sempat diungsikan ke lokasi yang lebih aman setelah kabut asap akibat Karhutla menyebar ke rumah-rumah warga.
Mereka diungsikan ke sebuah lapangan yang berjarak sekitar 4 kilometer dari perumahan asal. Ia mengatakan, seluruh warga itu tidak hanya berasal dari satu kecamatan, melainkan tiga kecamatan di tiga kabupaten berbeda. Wilayah tersebut meliputi Kecamatan Pujud, Kabupaten Rokan Hilir dan Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.
Ketiga wilayah itu memang saling berdekatan dan ratusan penduduk menyebar di tiga kecamatan tersebut.
Ia menambahkan, dari seluruh pengungsi itu, 19 diantaranya merupakan ibu-ibu yang dalam kondisi hamil. Namun, ia memastikan seluruhnya dalam kondisi sehat dan tidak terdampak akibat kabut asap.
Sementara itu, meski mayoritas warga telah diungsikan dan lahan yang terbakar berhasil diatasi, ratusan personil gabungan TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat masih bersiaga jika kembali muncul titik api baru.
"Petugas dilaporkan tetap bersiaga sebagai antisipasi muncul titik api baru. Kita berusaha mencegah kabut asap kembali lagi," tegasnya.
Lebih jauh, ia mengatakan polisi terus menyelidiki lokasi kebakaran tersebut. Dilaporkan, kebakaran mencapai puluhan hektar yang mayoritas terjadi di lahan masyarakat dan berdampingan dengan lahan perusahaan PT APSL.
Kabut asap yang terjadi pada Sabtu lalu tersebut merupakan akibat dari kebakaran lahan yang terjadi sejak Senin (22/8) awal pekan lalu. Namun, kabut asap yang terjadi pada saat itu merupakan yang paling buruk lantaran kebakaran terus meluas sementara proses pendinginan menimbulkan asap tebal.
Terlebih lagi, angin kencang bertiup ke arah pemukiman penduduk sehingga mereka harus segera dievakuasi untuk mencegah terdampak infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Dalam menanggulangi kebakaran, petugas TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni yang tergabung dalam Satgas siaga darurat Karhutla terus berupaya menggempur api dengan air. Pangkalan TNI AU yang menjadi basis Satgas Udara menyiagakan 4 Heli pengebom air berkapasitas 4.000-5.000 liter dan dua pesawat air tractor (AT) berkapasitas 3.100 liter air.
Berita Lainnya
Ratusan warga Kecamatan Laweyan, Solo sempat mengungsi usai rumah terendam banjir
22 January 2022 12:45 WIB
Kerahkan ratusan personel, Kapolres ajak masyarakat saksikan debat Pilkada Inhil dengan tertib
16 November 2024 18:38 WIB
Ratusan ASN Tembilahan ikuti sosialisasi Dana Pensiun BRK Syariah
12 November 2024 9:22 WIB
KPU Siak terima data ratusan pemilih pindahan di Pilkada 2024
07 November 2024 8:22 WIB
Polda Riau tangkap 16 tersangka judi online serta take down ratusan situs
06 November 2024 15:02 WIB
Kemenkomdigi telah berhasil blokir ratusan ribu konten judol
05 November 2024 17:06 WIB
Pucuk Coolinary Festival hadirkan ratusan menu viral dan lezat di Jakarta
02 November 2024 15:20 WIB
Ratusan siswa berkumpul di depan gerbang Akmil untuk sambut Presiden Prabowo
24 October 2024 15:32 WIB