BPS Riau Nyatakan Nilai Tukar Perikanan Naik 1,12 Persen

id bps riau, nyatakan nilai, tukar perikanan, naik 112 persen

BPS Riau Nyatakan Nilai Tukar Perikanan Naik 1,12 Persen

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik Provinsi Riau mencatat bahwa pada Juni 2016, nilai tukar perikanan daerah itu mengalami kenaikan sebesar 1,12 persen.

"Kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima nelayan (It) mengalami kenaikan sebesar 1,62 persen, relatif lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar nelayan (Ib) sebesar 0,49 persen," kata Kepala BPS Riau Mawardi Arsad dalam keterangannya di Pekanbaru, Rabu.

Menurut dia, naiknya indeks harga yang diterima petani Riau pada Juni 2016 disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima petani pada kelompok perikanan tangkap sebesar 1,99 persen dan kelompok perikanan budidaya sebesar 0,98 persen khususnya udang, kerang, nila, patin, lele dan lainnya dll).

Selain itu indeks harga yang dibayar petani juga mengalami kenaikan kendati lebih kecil disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,61 persen khususnya khususnya telur ayam ras, daging ayam ras, tenggiri, gula pasir, rokok kretek filter dan lainnya.

"Untuk indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) tercatat sebesar 0,24 persen khususnya solar, dedak, pelet dan lainnya," katanya.

Berikutnya, daya beli nelayan Riau pada kelompok penangkapan ikan pada Juni 2016, mengalami kenaikan sebesar 1,48 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Hal ini terjadi karena indeks harga yang diterima nelayan mengalami kenaikan sebesar 1,99 persen, relatif lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar nelayan sebesar 0,51 persen.

"Kenaikan indeks harga yang diterima nelayan disebabkan oleh naiknya indeks harga di sebagian besar ikan pada kelompok penangkapan perairan umum sebesar 1,65 persen dan kelompok penangkapan laut sebesar 2,09 persen khususnya udang, kerang, patin dan lainnya," katanya.

Sama halnya kenaikan indeks harga dibayar nelayan disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,62 persen khususnya khususnya telur ayam ras, daging ayam ras, tenggiri, gula pasir, rokok kretek filter dan lainnya.

Untuk indeks BPPBM tercatat sebesar 0,26 persen khususnya solar, pancing dan lainnya.

Pada kelompok budidaya ikan pada Juni 2016, mengalami kenaikan sebesar 0,50 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima nelayan sebesar 0,98 persen, relatif lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar nelayan sebesar 0,48 persen.

"Naiknya indeks harga diterima nelayan lebih disebabkan oleh naiknya indeks harga sebagian besar ikan pada kelompok budidaya air tawar sebesar 0,98 persen khususnya nila, patin, lele dan lainnya. Kenaikan indeks harga yang dibayar nelayan disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,59 persen khususnya khususnya telur ayam ras, daging ayam ras, tenggiri, gula pasir, rokok kretek filter dan lainnya," katanya.

Indeks BPPBM tercatat sebesar 0,23 persen khususnya dedak, pellet, kangkung, jerigen dan lainnya.