Ciptakan Hujan Buatan, Satgas Karhutla Riau Sebar Dua Ton Garam

id ciptakan hujan, buatan satgas, karhutla riau, sebar dua, ton garam

Ciptakan Hujan Buatan, Satgas Karhutla Riau Sebar Dua Ton Garam

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau yang berkoordinasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebar dua ton garam di langit Riau guna membentuk hujan buatan, Senin.

"Hari ini akan ada dua kali penerbangan menggunakan pesawat Cassa bantuan BNPB di wilayah langit Bengkalis, Siak dan Pelalawan," kata Anggota Satgas Udara Karhutla Riau, Lettu Sheriff di Pekanbaru.

Ia mengatakan, setiap satu kali penerbangan atau satu sorti, pesawat tersebut membawa satu ton garam. Penerbangan pertama akan di lakukan di wilayah Bengkalis, Siak, dan Pelalawan.

Selanjutnya penerbangan kedua akan dilakukan di wilayah Siak dan Pelalawan. Menurut dia, wilayah tersebut terpantau awan pada ketinggian 8.000-11.000 kaki yang berpotensi untuk menghasilkan hujan dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC).

Operasi hujan buatan melalui program TMC yang diprakarsai BPPT di Riau berlangsung sejak Jumat pekan lalu (14/7) sebagai upaya pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Operasi tersebut terus dilakukan meski wilayah Riau hari ini tidak terpantau adanya titik api yang mengindikasikan Karhutla.

Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger mengatakan operasi TMC dengan menyebar garam akan terus dilakukan secara berkesinambungan hingga wilayah tersebut memasuki musim penghujan yang diperkirakan pada September 2016 mendatang.

Sebelumnya keberadaan titik api yang mengindikasikan Karhutla di Riau dalam sebulan terakhir terpantau meningkat. Kebakaran terjadi di sejumlah wilayah Riau seperti Pelalawan, Siak, Dumai, dan Kampar.

Sebagai upaya pencegahan dan penanggulanga, Riau melalui Satgas Karhutla menerbangkan dua unit helikopter dan dua pesawat "Air Tractor" pengebom air guna pemadaman melalui jalur udara secara langsung.

BPBD Provinsi Riau mencatat 1.400 hektare total luas karlahut di Provinsi Riau telah terjadi mulai Januari hingga awal Juli 2016. Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyatakan 20 persen lahan yang terbakar tersebut dipastikan terjadi di lahan milik perusahaan.