Ciptakan Hujan Buatan, BPPT Sebar 34,64 Ton Garam

id ciptakan hujan, buatan bppt, sebar 3464, ton garam

Ciptakan Hujan Buatan, BPPT Sebar 34,64 Ton Garam

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama dengan satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Riau telah menyebar sebanyak 34,64 ton garam guna membentuk hujan buatan di wilayah tersebut.

"Total garam yang disebar hingga hari ini 34,64 ton sebagai upaya membentuk hujan buatan melalui program Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)," kata Kasi Base Ops Lanud Roesmin Nurjadin, Mayor Ferry Duwantoro di Pekanbaru, Senin.

Program TMC yang dilakukan BPPT bersama dengan satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Riau dimulai sejak pertengahan Juli 2016 lalu. Operasi TMC tersebut menggunakan pesawat Cassa 212 bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pesawat yang mampu mengangkut satu ton garam dengan sasaran awan Cumulus pada ketinggian 9.000 hingga 12.000 kaki itu terus beroperasi hampir setiap hari untuk membentuk hujan buatan guna mencegah dan menanggulangi bencana karhutla.

Beberapa wilayah yang telah disemai garam yakni wilayah pesisir Riau seperti Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, Siak. Kemudian penyemaian garam juga dilakukan di langit Pelalawan.

Seperti yang dilakukan hari ini, Ferry mengatakan pesawat menyemai satu ton garam dengan sasaran wilayah langit Rokan Hulu pada ketinggian 9.500-10.500 kaki setelah ditemukan adanya sel awan Cumulus.

Selain mengandalkan hujan buatan, satgas turut diperkuat dengan sejumlah armada seperti dua unit helikopter jenis MI-8 dan MI-171 serta dua AT yang seluruhnya dimanfaatkan untuk pengeboman air.

Bencana karhutla di Riau yang terjadi sejak dua pekan lalu terus meluas. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru pada Senin ini memantau sebanyak 92 titik panas menyebar sembilan kabupaten/kota di Riau.

Sembilan kabupaten/kota tersebut berada di wilayah pesisir Riau, terutama di daerah yang memiliki lahan bergambut kering seperti di Rokan Hilir merupakan pusat konsentrasi dengan 54 titik.

Lalu Dumai terdeteksi 15 titik panas, Bengkalis delapan titik, Rokan Hulu terpantau lima titik, Siak, Indragiri Hulu dan Kepulauan Meranti sama-sama memberi sumbangan tiga titik serta Kampar satu titik

Dari total titik panas di Riau 64 titik diantaranya merupakan titik api. Sebab, memiliki tingkat kepercayaan di atas 70 persen dan sebagai pertanda bahwa potensi karhutla sangat besar kemungkinan terjadi pada delapan daerah.

"Seperti Rokan Hilir 39 titik, Dumai 10 titik, Bengkalis lima titik, Rokan Hulu dan Indragiri Hulu masing-masing tiga titik, Meranti dua titik, Siak dan Kampar sama-sama memberi sumbangan satu titik," Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin.