Sekelompok Warga Pekanbaru ini Ngabuburit Mengangkuti Tumpukan Sampah di Jalanan

id sekelompok warga pekanbaru ini ngabuburit mengangkuti tumpukan sampah di jalanan

Sekelompok Warga Pekanbaru ini Ngabuburit Mengangkuti Tumpukan Sampah di Jalanan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sekelompok warga, yang mengaku terdorong keresahan akibat krisis sampah berkepanjangan, bergotong-royong mengangkuti tumpukan sampah di jalanan Kota Pekanbaru pada Minggu siang.

Aksi swadaya masyarakat ini dipimpin oleh seorang pengusaha bernama Amijaya Pramudhia, yang menyatakan hal ini merupakan dorongan moral yang disebutnya dengan "ngabuburit bersihkan Pekanbaru".

"Ngabuburit itu istilah menghabiskan waktu menanti berbuka puasa. Kalau orang lain mungkin ngabuburit dengan memancing, ke mal atau tidur siang, tapi kita memilih ngabuburit bersihkan Pekanbaru dari sampah yang sudah menumpuk di jalan-jalan," kata Amijaya kepada Antara.

Krisis sampah di Kota Pekanbaru sudah berlangsung selama sekitar dua pekan terahir. Masalah ini bermula akibat upaya Pemerintah Kota Pekanbaru menswastanisasi layanan angkut sampah melalui PT Multi Inti Guna (MIG) gagal, setelah ratusan pekerja lapangan yang setiap hari mengangkut sampah mogok kerja akibat tidak digaji selama tiga bulan.

Bersama sekitar 25 warga lainnya, Amijaya terlihat mengangkuti tumpukan sampah di Jl Kereta Api Kecamatan Tangkerang, Pekanbaru ke dua mobil bak terbuka. Sampah yang telah diangkut kemudian akan langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar, Pekanbaru.

Cuaca panas ditambah bau busuk sampah yang menyengat, diakuinya cukup menjadi kendala.

Meski begitu, ia berharap kegiatan "ngabuburit" ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat untuk menumbuhkan keperdulian bersama menangani krisis sampah. Selain itu, ia berharap Pemerintah Kota Pekanbaru benar-benar serius menyelesaikan krisis sampah yang apabila terus dibiarkan bisa menimbulkan penyakit bagi masyarakat.

"Kita jangan ribut-ribut, sekarang yang dibutuhkan aksi nyata dan kalau bisa kita bantu pemerintah kota supaya jangan berlama-lama masalah ini. Kita rindu Pekanbaru bersih lagi, dan rindu dapat penghargaan Adipura lagi," ujarnya.

Menurut dia, apabila krisis sampah masih juga belum kunjung diselesaikan oleh pemerinah daerah, maka pihaknya akan terus melakukan kegiatan ini secara berkelanjutan.

Sebelumnya, krisis sampah di Pekanbaru sempat menimbulkan berbagai aksi unjuk rasa. Para buruh angkut sampah dari PT MIG tercatat sudah dua kali berdemonstrasi di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru menuntut pemerintah memperjuangkan nasib mereka yang sudah hampir tiga bulan tak digaji. Kemudian, demonstrasi yang terakhir malah berujung pada masalah hukum, yakni setelah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Kammi) pada 17 Juni lalu dalam aksinya menghadirkan truk angkut sampah dan muatannya diletakan di depan rumah dinas Wali Kota Pekanbaru Firdaus.

Demonstrasi yang terkhir direspon Pemko Pekanbaru dengan melaporkan para aktivias mahasiswa ke Polisi karena dinilai mengganggu ketertiban umum. Walikota Firdaus menilai, sikap mahasiswa Kammi tersebut, tidak bisa ditolerir.

"Sudah sangat keterlaluan, motivasinya apa? Apa yang mereka perjuangkan? Walau menyebut mahasiswa, saya belum yakin apakah secara kelembagaan, atau oknum ditunggangi intelektual yang punya kepentingan di belakangnya," kata Firdaus menanggapi aksi mahasiswa yang menumpahkan sampah di rumah dinasnya.

Bahkan, orang nomor satu di Pekanbaru ini balik menuding, bahwa tindakan mahasiswa disinyalir sudah ditunggangi kepentingan politik, karena pelaksanaan Pemilu Wali Kota Pekanbaru pada 2017 mendatang. "Sikap mereka sangat luar biasa. Saya terus terang saja, para politikus punya kepentingan," ujar Firdaus.

Mengenai masalah krisis sampah, ia menegaskan Pemkor Pekanbaru sudah memutuskan kontrak dengan perusahaan pemenang tender, yakni PT MIG. Pengelolaan sampah di delapan kecamatan, yang sebelumnya dipegang pemenang tender itu, kini diambil alih oleh dinas kebersihan dan tata kota setempat.

"Perusahaan itu (PT MIG) sudah diputus kontraknya. Karyawan dari sana (PT MIG) sudah kita pekerjakan. Mereka sudah bekerja untuk angkut sampah, saya tadi pantau langsung soal kerja mereka, relatif baik kerjanya," katanya.