BMKG: Pekan ini Riau Disertai Hujan Petir, Masyarakat Diminta Waspada

id bmkg pekan ini riau disertai hujan petir masyarakat diminta waspada

BMKG: Pekan ini Riau Disertai Hujan Petir, Masyarakat Diminta Waspada

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru meminta kepada warga setempat untuk mewaspadai terjadinya hujan disertai petir dan angin kencang terutama selama pekan ini di Provinsi Riau.

"Hujan pekan ini terjadi secara merata di Riau sebagai dampak dari masa transisi atau dari peralihan musim hujan ke musim kemarau," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi di Pekanbaru, Selasa.

Dari perkiraan BMKG setempat, lanjut dia, potensi terjadi angin puting beliung baik sebelum turunnya hujan atau sedang berlangsung hujan dengan intensitas ringan dan sedang di provinsi tersebut cukup besar.

Saat hujan terjadi pada musim transisi seperti saat sekarang ini, ucap Slamet, lazimnya disertai angin kencang dari berbagai arah, sehingga bagi 12 kabupaten/kota di Riau terutama bagi pemerintah daerah dapat meningkatkan kewaspadaan karena faktor alam.

"Kami hanya mengimbau, waspadai hujan petir. Terkadang disertai dngan puting beliung terutama pada sore hari, jika siang hari terasa terik atau panas," katanya.

Slamet mengatakan, secara umum kondisi cuaca di wilayah Riau cerah hingga berawan terutama pada siang hari dengan potensi hujan turun pada sore atau malam hari.

Pekan ini temperatur cuaca maksimal siang hari berkisar 32 sampai 34 derajat Celcius dan temperatur minimal malam hari antara 23 hingga 25 Celcius dengan kelembaban udara maksimal 85 sampai 95 persen dan minimal 50 hingga 60 persen.

Untuk musim kemarau akan terjadi sebentar lagi. "Prediksi kita, kemarau periode pertama di tahun ini terjadi sekitar pertengahan Mei hingga awal Juni," katanya menjelaskan.

Bahaya kebakaran lahan dan hutan terutama di lahan gambut seluas 4,36 juta hektare dari total 8,9 juta hektare lebih di Provinsi Riau masih memberi ancaman tersendiri terutama wilayah pesisir karena telah terjadi dalam 17 tahun terakhir.

Pemerintah Provinsi Riau bulan Maret atau tepatnya 7 Maret 2016, telah menetapkan status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan, sebagai upaya dalam mempercepat pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan hal tersebut berlaku dalam tiga bulan.

"Beberapa kabupaten/kota di Riau sudah tetapkan status siaga darurat kebakaran lahan, maka kita mengakomodirnya untuk disampaikan ke pusat," kata Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.