Pasokan Air Terancam, Pemkab Bengkalis Selidiki Terhambatnya Bahan Kimia PDAM

id pasokan air, terancam pemkab, bengkalis selidiki, terhambatnya bahan, kimia pdam

Pasokan Air Terancam, Pemkab Bengkalis Selidiki Terhambatnya Bahan Kimia PDAM

Bengkalis, (Antarariau.com) Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, menyelidiki penyebab terlambatnya bahan kimia pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Bengkalis.

“Kami sudah tugaskan Asisten Pembangunan dan Perekonomian Sekretariat Daerah Bengkalis untuk mencari informasi pasti tentang penyebab keterlambatan pasokan bahan kimia ke PDAM Bengkalis oleh rekanan itu," kata Bupati Bengkalis, Amril Mukminin di Bengkalis, Rabu.

Ia mengatakan, sebelumnya dirinya belum memproleh infomasi tentang terhambatnya pasokan bahan kimia ke Perusahaan Daerah Air Minum Bengkalis. Padahal rekanan pemenang pengadaan bahan kimia tersebut sudah ada.

"Kami baru memperoleh informasi dari media yang memberitakan terlambatnya bahan kimia tersebut,” ujarnya lagi.

Ia berharap rekanan pemenang lelang pengadaan bahan kimia untuk PDAM Bengkalis dapat segera menunaikan kewajibannya, terlebih lagi, jika terlambat dampaknya sangat luas. Yaitu terancam diberhentikannya pendistibusian air bersih ke pelanggan oleh pihak PDAM Bengkalis.

"Kalau memang tidak ada lagi persoalan administrasi yang menjadi kendala untuk melaksanakan pengadaannya, kami berharap rekanan pemenang lelang dapat segera memenuhi kewajibannya. Mohon jangan ditunda-tunda. Kasihan masyarakat kalau sampai pendistribusian air bersih terhenti karenanya," ujar Amril.

Pelaksana Tugas Direktur PDAM Bengkalis, Muhammad Yunus Zainal saat dikonvirmasi melalui selulernya menyebutkan bahwa PDAM Bengkalis saat ini kembali kehabisan stok bahan kimia yang mengakibatkan pendistribusian air bersih dari PDAM Bengkalis ke pelanggan terancam akan diberhentikan.

Ia mengatakan bahwa, bahan kimia yang diperlukan untuk menjadikan air bersih merupakan bagian pokok PDAM sebagai perusahaan daerah yang bergerak pada jasa air bersih. Jika salah satu dari komponen bahan kimia tidak ada, maka untuk merubah air baku menjadi air bersih tidak dapat dilakukan.

“Kita berharap dalam sehari dua hari ini, bahan kimia untuk air bersih ini sudah ada, sehingga kita dapat kembali memaksimalkan pendistribusian air seperti biasanya,” katanya.