Oleh Agustine Sri Pamungkas
Pekanbaru, (Antarariau.com) - Desa wisata Buluh Cina di Kabupaten Kampar merupakan destinasi pariwisata dengan lokasi yang tidak jauh dari Kota Pekanbaru, daerah memiliki pemandangan alam sangat arsi dan indah seperti danau dan hutan tropis namun sejauh ini masih ada kekurangan prasarana seperti akses jalan.
"Masih ada yang menjadi kendala karena desa wisata buluh cina termasuk rawan banjir,"ujar pemuka masyarakat Buluh Cina, Makmur Hendrik, pada kegiatan bakti sosial dan deklarasi wisata "ayo jalan-jalan di Riau" yang ditaja oleh Paguyuban Keluargo Nguyub Joyokaryo dan Sekitarnya (PKNS), Sabtu.
Menurutnya jika banjir jalan akan rusak sehingga ini dapat menjadi kendala terhadap pengembangan pariwisata itu sendiri.
"Jika jalan rusak tidak hanya akan menghambat wisatawan datang tetapi roda perekonomian masyarakat disini juga,"terangnya.
Ia mengatakan desa wisata Buluh Cina selama ini telah menjadi salah destinasi wisata tidak hanya wisatawan lokal tetapi juga internasional.
"Rimbo tujuh danau menjadi destinasi pilihan bagi turis asing dengan hutan hujan tropis yang masih alami,"lanjutnya.
Kemudian ia menambahkan Desa Wisata Buluh Cina dengan berbagai temapat wisata yang ada didalamnya memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa dipromosikan sebagai salah satu tujuan wisata di Riau.
"Kami sudah sering mengirim surat kepada pemerintah terkait akses jalan ke desa ini, tetapi belum ada tanggapan,"katanya.
Ia mengharapkan pemerintah dapat membeton jalan akses masuk ke Desa Wisata Buluh Cina yang hanya 1,5 Km panjangnya agar lebih tahan ketika datang banjir.
"Selama ini jalan aspal selalu rusak jika banjir tiba karena tidak terlalu kuat dan jika akan dibeton sebaiknya dinaikkan sekitar 50 cm dari permukaan tanah,"jelasnya.
