Pekanbaru, (Antarariau.com) - Maskapai Xpress Air telah mengurangi frekuensi terbang dari satu kali setiap hari, menjadi empat kali dalam sepekan terhadap dua rute penerbangan yang dilayani baik dari atau menuju Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
"Dalam hadapi low season (musim sepi) penerbangan seperti saat ini, kita memilih kurangi frekuensi terbang. Semula dari setiap hari pergi pulang, jadi empat kali sepekan" papar Kepala Stasiun Xpress Air Pekanbaru, Rizon Jayadi di Pekanbaru, Senin.
Ia membeberkan, pengurangan frekuensi terbang itu telah dilakukan pihaknya terhitung sejak tanggal 24 Januari 2016 atau satu bulan lebih setelah secara resmi Xpress Air beroperasi di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Jumat 18 Desember 2015.
Xpress Air mengoperasikan pesawat kecil jenis Dornier tipe 328-800 kapasitas 32 kursi dengan menghidupkan dua rute domestik yakni Palembang-Pekanbaru pergi pulang dan Pekanbaru-Tanjung Pinang pergi pulang.
Transportasi udara tersebut memiliki jadwal terbang tiba di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dari Palembang jam 10.30 Wib, lalu Pekanbaru-Tanjung Pinang pukul 11.55 Wib, Tanjung Pinang-Pekanbaru pukul 15.30 Wib dan kembali menuju Palembang dari Pekanbaru jam 16.40 Wib.
"Jadi sekarang kita tidak setiap hari, tetapi empat kali dalam sepekan yakni pada hari Selasa, Kamis, Jumat dan Minggu. Untuk waktu tiba dan kedatangan tidak berubah atau sesuai seperti semula," terangnya.
Rizon memperkirakan kondisi low season tersebut masih akan terus berlanjut hingga beberapa bulan ke depan atau hingga memasuki musim libur sekolah yang diperkirakan jatuh pada akhir Juni 2016.
"Perkiraan kita, kondisi ini berlanjut sampai akhir musim libur Lebaran tahun 2016. Tetapi harapan kita, memasuki pertengahan Maret tahun ini tingkat isian penumpang mulai baik," ucap dia.
Ketua Komite Operator Maskapai (AOC) Pekanbaru, Wahyu Wijanarko berujar, saat musim sepi penerbangan seperti saat ini, tidak hanya Xpress Air kurangi frekuensi terbang, tetapi perusahaan maskapai besar seperti Garuda Indonesia dan Lion Air.
"Kini Garuda atau Lion tak jalankan semua frekuensi terbang rute Pekanbaru-Jakarta tujuh kali sehari. Tapi calon penumpang dipindah ke penerbangan berikut atau dimudurkan, agar kursi pesawat terisi penuh. Artinya efisiensi terbang jadi hanya empat atau lima kali sehari," katanya.
Data terakhir Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, tidak kurang setiap hari didarati atau lepas landas pesawat jenis Boeing 737 seri atau Airbus A320 sekitar 70 sampai 78 kali rute domestik atau internasional dengan melayani penumpang di waktu normal 8.000 sampai 10 ribu orang.
Terdapat sembilan maskapai melayani penerbangan komersil rute domestik tujuan 13 daerah di Sumatera dan Jawa seperti Batam, Tanjung Pinang, Dabo Singkep, Tembilahan, Tanjung Balai Karimun, Medan, Jambi, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.
Ada empat maskapai melayani rute internasional seperti AirAsia rute Pekanbaru-Kuala Lumpur, lalu Malindo Air rute Pekanbaru-Malaka dan rute Pekanbaru-Singapura dilayani dua maskapai yakni Silk Air dan Jetstar Asia.
Berita Lainnya
Raikkonen mengaku tak sabar lagi rampungkan musim balap dan pensiun
10 December 2021 10:06 WIB
AC Milan pinjam Brahim Diaz lagi dua musim
20 July 2021 5:45 WIB
Kontrak Huntelaar selama satu musim lagi di Ajax
16 June 2020 6:07 WIB
Cavani dan Silva tak lagi di skuat PSG musim depan
14 June 2020 17:42 WIB
Sepi Penumpang, Xpress Air Kurangi "Jam Terbang" Pekanbaru-Tanjungpinang
03 August 2016 20:06 WIB
Jokowi harap SPAM Durolis kurangi potensi penyakit akibat air minum tak sehat
05 January 2023 13:57 WIB
Batik Air kurangi rute penerbangan ke Thailand akibat dampak virus corona
07 February 2020 11:57 WIB
KONI sebut Kontingen Riau juara umum Pra-Popnas 2024 Zona 1 di Sumbar
16 November 2024 19:50 WIB