ASITA: Minat Pekanbaru Kelola Wisata Masih Kurang

id asita minat, pekanbaru kelola, wisata masih kurang

ASITA: Minat Pekanbaru Kelola Wisata Masih Kurang

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Asosiasi Perjalanan dan Wisata Indonesia (ASITA) Riau menyebut, minat Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sebagai ibu kota provinsi dalam mengelola potensi pariwisata terutama wisata kuliner masih sangat kurang dalam beberapa tahun terakhir.

"Sikap pemko (Pekanbaru) terhadap wisata secara umum sangat menyedihkan. Tidak pernah kita dengar laporan data berapa pengunjung atau lain sebagainya. Padahal Pekanbaru merupakan kota pertama dikunjungi setelah tiba di bandara," papar Ketua ASITA Riau, Ibnu Masud di Pekanbaru, Senin.

Pihaknya memaklumi, Kota Pekanbaru tidak begitu banyak potensi wisata alam yang bisa digali seperti sejumlah kabupaten di Riau, tapi untuk wisata kuliner merupakan suatu yang menjanjikan bagi wisatawan domestik dan asing yang sekedar melawati "Kota Bertuah" itu.

Ia menilai, komunikasi yang dibangun instansi terkait dilingkungan Pemko Pekanbaru sangat lemah karena kurangnya minat dalam pengembangan berbagai potensi pariwisata seperti wisata kuliner.

Data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau mengungkapkan, sekitar 40 unit untuk hotel bintang satu serta bintang dua, kemudian hotel bintang tiga sebanyak 25 unit, lalu hotel bintang empat 5 unit dan hotel bintang lima 3 unit berada di Kota Pekanbaru.

"Bahkan jangankan berkaitan data berapa orang kunjungi Kota Pekanbaru dalam sebulan, untuk komunikasi saja sampai saat ini belum jalan alias kita masih susah mendapat," terangnya.

Ibnu menjelaskan, daerah lain di Indonesia sangat gencar menambah daftar negara untuk kategori bebas visa kunjungan termasuk program Pemerintah Provinsi Riau dalam mempromosikan berbagai objek potensi wisata.

Dalam rapat koordinasi perkembangan proses pemberian bebas visa kunjungan bagi negara sahabat akhir tahun ini, pemerintah melalui Menko Maritim Rizal Ramli menyebut terdapat 84 negara baru bebas visa ke Indonesia.

Angka tersebut telah menambah jumlah negara bebas kunjungan ke Indonesia menjadi total 174 negara, dari sebelumnya hanya 90 negara.

"Tahun depan, kita dapat jatah untuk promosikan berbagai destinasi wisata di Riau ke tingkat dunia melalui Kementerian Pariwisata," kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Riau, Fahmizal Usman menilai Pemko Pekanbaru masih lemah dan kurang merespon terutama pengembangan pariwisata di Tanah Air.

"Harusnya momen-momen seperti ini, bisa dimanfaatkan oleh Pekanbaru sebagai akses menuju destasi pariwisata ke daerah-daerah lain bagi wisatawan," ucap dia.