Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Riau mendatangkan ahli kontruksi bangunan guna mengetahui dampak kebakaran terhadap Gedung Pasar Sukaramai yang terbakar hebat beberapa waktu lalu.
"Ada lima ahli kontruksi yang didatangkan dari Universitas Islam Riau. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah bangunan itu masih layak dipakai atau tidak," jelas Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru AKP Bimo Aryanto di Pekanbaru, Jumat.
Dia menjelaskan tim yang dipimping oleh Profesor Sugeng itu akan bekerja selama beberapa hari ini disejumlah titik bangunan. Menurutnya, pemeriksaan itu dilakukan lantaran banyaknya pedagang kios di pasar yang juga di sebut Ramayana Pusat itu yang mendesak menanyakan kapan mereka bisa kembali berdagang.
"Nantinya jika gedung itu layak dipakai maka pedagang tentu dapat kembali berjualan. Sementara itu jika nanti dipastikan tidak layak maka harus di robohkan," jelasnya.
Dari pantauan dilapangan, terlihat jelas gedung yang dibangun pada tahun 1999 itu rusak parah setelah terbakar lebih dari 48 jam sejak Selasa sore lalu (8/12).
Hawa panas masih sangat terasa diikuti aroma menyengat di lokasi kebakaran. Pada lantai satu terlihat jelas genangan air dan barang-barang berserakan selanjutnya dinding bewarna hitam pekat.
Sementara itu, Tim Labfor Medan pada Jumat siang kembali melakukan penyisiran dan penyelidikan setelah sebelumnya pada Kamis lalu (11/12) mengamankan "receiver" CCTv.
Kebakaran hebat yang melanda Pasar Sukaramai pada Selasa sore lalu disebut sebagai kebakaran terlama yang pernah terjadi di Pekanbaru. Ketua Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru, Burhan Gurning menyatakan pihaknya telah mengerahkan seluruh kekuatan yang dimilikinya seperti 17 unit mobil Damkar serta 100 anggota Damkar.
"Api sangat sulit dipadamkan karena lokasinya berada persis di dalam gedung yang sulit di jangkau," jelasnya.