BI Proyeksikan Pertumbuhan Kredit 2016 12-14 Persen

id bi proyeksikan, pertumbuhan kredit, 2016 12-14 persen

BI Proyeksikan Pertumbuhan Kredit 2016 12-14 Persen

Jakarta, (Antarariau.com) - Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit pada 2016 mendatang akan berada di kisaran 12-14 persen, lebih tinggi dibandingkan proyeksi pertumbuhan kredit tahun ini 11-13 persen.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, peningkatan pertumbuhan kredit tersebut seiring dengan perbaikan perekonomian domestik pada 2016 yang diperkirakan akan berlanjut dan membawa pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2-5,6 persen.

"Sejalan dengan prospek perbaikan ekonomi, pertumbuhan kredit dan pembiayaan perbankan pada 2016 kami perkirakan dalam kisaran 12-14 persen, yang ditopang pertumbuhan dana pihak ketiga dalam kisaran 13-15 persen," ujar Agus saat "Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015" di JCC Senayan, Jakarta, Selasa malam.

Menurut Agus, perbaikan pertumbuhan ekonomi pada tahun depan akan ditopang permintaan domestik terutam dari sisi investasi, mengingat kondisi eksternal belum pulih secara signifikan.

Ia menuturkan, luasnya cakupan tantangan global yang dihadapi tidak serta merta berarti bahwa prospek perekonomian ke depan gairahnya akan meredup.

"Setidaknya terdapat empat kekuatan domestik yang harus menjadikan kita tetap perlu optimistis dan mantap dalam menatap masa depan," ujar Agus.

Kekuatan pertama yakni berbagai langkah yang telah diinisiasi pemerintah pada tahun ini untuk mengatasi berbagi hambatan struktural, menjadi salah satu modal dasar bagi perekonomian nasional menjadi lebih berdaya saing.

Kedua, dalam 15 tahun ke depan, Indonesia masih akan memiliki usia produktif, yang akan terus berekspansi secara persisten menopang pertumbuhan ekonomi ke depan, sekaligus memperkuat basis permintaan barang dan jasa di pasar domestik.

"Selain itu, Indonesia telah memasuki zaman di mana konsolidasi kehidupan politik di alam demokrasi yang bebas dan terbuka, telah mampu berjalan seiring dan bersanding dengan pencapaian positif pada kemajuan ekonomi," kata Agus.

Terakhir, kedisiplinan dalam pengelolaan makroekonomi selama ini merupakan modal dasar yang tidak kalah pentingnya untuk menjaga stabilitas perekonomian selama ini. Disiplin dalam menjaga stabilitas, lanjutnya, merupakan modal dasar dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Kami berkeyakinan prospek ekonomi Indonesia akan kembali membaik dengan ditopang struktur ekonomi yang lebih sehat, seimbang, dan berdaya tahan. Optimisme kami terhadap ketahanan ekonomi tidak terlepas dari komitmen kita bersama untuk terus mempercepat dan melaksanakan reformasi struktural secara berkelanjutan, konsisten, dan bersinergi antar sektor," ujar Agus.