Kafilah Bengkalis jadi duta Provinsi Riau pada MTQ Nasional 2016 di NTB

id kafilah bengkalis, jadi duta, provinsi riau, pada mtq, nasional 2016, di ntb

Bengkalis, (Antarariau.com)- Setelah menyandang gelar qori terbaik Provinsi Riau tahun 2015, di kabupaten Siak, kafilah asal kelahiran Teluk Ondan, desa Teluk Papal kecamatan Bantan, Azwan, ini dipercaya menjadi duta Provinsi Riau pada MTQ Nasional di Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2016 mendatang.

Azwan, berhasil meraih prestasi gemilang pada perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-34 Tingkat Provinsi Riau, Kabupaten Siak yang berakhir Sabtu malam (21/11).

Gelar yang disandangnya tersebut tentunya menjadi sebuah kebanggaan bagi dirinya, keluarga dan Kabupaten Bengkalis sendiri.

Azwan mengatakan, penobatan dirinya menjadi qori terbaik tingkat Provinsi riau dan juga sekaligus menjadi duta provinsi pada MTQ Nasional 2016 mendatang merupakan sebuah anugerah dari Allah SWT, sekaligus mengandung makna sebuah amanah yang harus dipegang teguh.

Mengingat menyandang qori terbaik, menuntut dirinya untuk terus belajar dan menggali serta mendalami isi kandungan Al Quran.

“Alhamdulillah, ini sebuah anugerah dan sekaligus tantangan bagi saya untuk terus belajar. Apalagi tahun depan, saya dipercaya menjadi duta Riau pada MTQ nasional di NTB,” kata mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling Islam, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Qasim II, Pekanbaru ini.

Menurut Azwan, penghargan yang diperoleh dirinya itu, tidak lepas dari dukungan dan doa seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis terhadap dirinya dan kafilah Kabupaten Bengkalis.

Atas dukungan tersebut, anak dari empat bersaudara ini, mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat Bengkalis, terkhusus para guru yang telah melatihnya, seperti Yosi Okta dan Rahmad.

"Tak lupa juga ucapan terima kasih ditujukan pada pihak LPTQ Kabupaten Bengkalis atas pembinaan yang dilakukan selama ini," katanya.

Ia menceritakan, tentang teknik latihan yang dilakukan selama ini, sejak kecil ketika masih berada di Teluk Pesisir yang dulunya Teluk Ondan II, Azwan dilatih oleh kedua orang tuanya. Mulai menanjak di tingkat sekolah dasar, Azwan dilatih oleh guru di kampung, yaitu Firdaus, Azlina, Azu Khairul, Muluk dan Rahmad.

Kemudian ketika dirinya meneruskan pendidikan di UIN Suska Pekanbaru, metode yang sama juga diterapkan Azwan dengan cara membaca Al Quran dan mengkaji ulang teknik bacaan usai shalat lima waktu.

Kemudian pada hari Minggu, pemuda yang mengaku tinggal di Masjid Arruful Jadil, Jalan Taman Karya Panam ini, datang ke rumah Qoriah Terbaik Nasional tahun 2014 Yosi Okta untuk belajar.

“Setelah mendapat penghargaan ini, saya tidak akan berhenti untuk belajar dan mengkaji ulang. Karena ini sebuah amanah yang harus saya emban. Terima kasih atas dukungan yang diberikan semua pihak,” ujarnya. (Adv)