Tembilahan, (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau menyampaikan pada April lalu, Kota Tembilahan mengalami inflasi sebesar 0,62 persen dengan Indeks Harga Konsumen 123,34.
"Inflasi ini terjadi karena pengaruh kenaikan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks kelompok pengeluaran dari berbagai macam kelompok," kata Kepala BPS Kabupaten Indragiri Hilir, Sukarwanto, di Tembilahan, Selasa.
Sukarwanto menjelaskan, kelompok yang mengalami kenaikan harga di antaranya kelompok bahan makanan sebesar 0,97 persen; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,37 persen; perumahan gas, listrik, air, bahan bakar 0,25 persen; sandang sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan 0.08 persen; transportasi komunikasi, jasakeuangan 1,98 persen; sedangkan untuk pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami deflasi 0,02 persen.
"Beberapa komoditas yang menjadi penyumbang inflasi di Tembilahan adalah bensin sebesar 0,19 persen, bawang merah 0,12 persen, beras 0,09 persen, gula pasir 0,08 persen, daging ayam ras sebesar 0,06 persen, cabai merah 0,04 persen, serta gabungan komoditas lainnya mengalami inflasi sebesar 0,12 persen," ujarnya pula.
Dia mengemukakan berdasarkan pemantauan BPS di pasar tradisional dan pasar modern setempat, perkembangan harga eceran beberapa komoditas pada April menunjukkan adanya kenaikan harga jika dibandingkan dengan Maret lalu.
"Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada April ini adalah bensin, bawang merah, beras, gula pasir, sewa rumah, emas perhiasan, petai, sepeda motor, kacang tanah, sabun mandi, susu untuk bayi, dan pemasak nasi," katanya lagi.
Tingkat inflasi tahun kalender April 2015 sebesar -0,58 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun adalah sebesar 5,47 persen.
Pada April 2015 ini ketiga kota IHK di Provinsi Riau mengalami inflasi, yaitu Pekanbaru sebesar 0,81 dengan IHK sebesar 118,93, Dumai inflasi sebesar 0,38 dengan IHK 118,95 dan Tembilahan inflasi 0,62 persen dengan IHK 123,34.