Tembilahan (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau mengatakan kota Tembilahan mengalami inflasi sebesar 0.02 Persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 129.89 pada bulan Desember 2016 lalu.
"Inflasi di Tembilahan terjadi karena pengaruh kenaikan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya indeks kelompok pengeluaran dari kelompok bahan makanan sebesar 0.24 Persen, diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0.02 Persen," kata Kepala BPS Kabupaten Inhil, Sukarwanto di Tembilahan, Selasa.
Ia mengatakan, selain pengaruh dari kelompok bahan makanan, perumahan, air, listrik dan gas, Inflasi juga dipicu oleh tingginya harga kelompok kesehatan sebesar 0.22 Persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0.18 Persen.
Lebih lanjut ia menerangkan, sejumlah komoditas penyumbang inflasi pada bulan Desember 2016 antara lain adalah, daging ayam ras, sebesar 0.08 Persen, cabai rawit sebesar 0.07 Persen, bawang merah 0.04 Persen minyak goreng sebesar 0.03 Persen, petai 0.03 Persen serta gabungan komoditas lainnya yang mengalami inflasi sebesar 0.09 Persen.
"Adapun kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, tembakau sebesar 0.09 Persen, kelompok sandang sebesar 0.79 Persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0.12 Persen," terangnya.
Ia mengatakan, laju inflasi tahun kalender Desember 2016 terhadap Desember 2015 dan laju inflasi tahun ke tahun (Year on year) Desember 2016 terhadap Desember 2015 sama besar yaitu 2.58 Persen.
Sedangkan perbandingan antarkota di Provinsi Riau pada Desember 2016, kota Tembilahan mengalami inflasi terkecil yaitu 0.02 Persen dengan IHK 129.89 Persen dibandingkan dengan dua kota lainnya yaitu kota Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 0.27 Persen dengan IHK sebesar 127.95 dan terakhir kota Dumai mengalami inflasi sebesar 0.07 Persen dengan IHK sebesar 127.63.
Ia menambahkan, kenaikan sejumlah komoditas ini diketahui berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Inhil di pasar tradisional dan pasar modern (Swalayan) terkait perkembangan harga eceran beberapa komoditas pada bulan Desember 2016, yang mana terpantau adanya kenaikan dibandingkan dengan bulan November 2016 lalu, dengan kata lain terjadinya inflasi di Kota Tembilahan. (ADV)
Oleh: Adriah Akil
Berita Lainnya
BPS Inhil Lakukan rapid test kepada ratusan calon petugas sensus penduduk
24 August 2020 15:23 WIB
BPS Inhil Rekrut 514 Tenaga Sensus Ekonomi 2016
02 March 2016 19:19 WIB
BPS catat inflasi pada Lebaran 2024 lebih rendah dari tahun-tahun lalu
02 May 2024 16:30 WIB
BPS catat Perekonomian RI alami inflasi 0,14 persen pada Juni 2023
03 July 2023 12:11 WIB
Bursa saham Wall Street AS naik karena inflasi mereda, Nasdaq catat kuartal terbaik
01 April 2023 10:21 WIB
Badan Pusat Statistik catat inflasi Januari 2023 sebesar 0,34 persen
01 February 2023 11:46 WIB
Emas terdongkrak 8,8 dolar, setelah inflasi AS catat kenaikan terbesar
13 January 2022 7:44 WIB
Riau Catat Inflasi 0,02 Persen pada Mei
04 June 2018 15:35 WIB