Keluar Dari Yaman Di Antara Desingan Peluru (Sambungan dari hal 1)

id keluar dari, yaman di, antara desingan, peluru, , sambungan, dari hal 1

Keluar Dari Yaman Di Antara Desingan Peluru     (Sambungan dari hal 1)

Akhirnya, pada Senin (13/4) ketua perhimpunan mahasiswa Indonesia mengabarkan bahwa kapal untuk evakuasi telah tiba di Pelabuhan Aden dan semua mahasiswa diminta mempersiapkan diri.

Ia mengatakan saat menuju ke pelabuhan dentuman bom keras terdengar. Mereka sempat disuruh masuk ke dalam masjid terdekat untuk berlindung.

"Setelah sempat berlindung di masjid kami menduga evakuasi akan kembali batal mengingat situasi di luar yang cukup membahayakan sehingga mahasiswa memilih untuk beristirahat," ujar dia.

Setelah tiga jam berlalu, tiba-tiba seluruh rombongan dibangunkan dan disuruh segera bergerak menuju pelabuhan.

"Ayo bangun, sekarang saatnya kalian pulang," ucap pengurus asrama kepada seluruh mahasiswa.

Tiba di pelabuhan saat hendak naik kapal kondisi cukup menegangkan, karena ada peluru nyasar, lanjut dia

Perjalanan di kapal selama 20 jam dirasakan berat bagi Hafizh dan kawan-kawan karena kondisi kapal yang kurang memadai serta kurangnya persediaan makanan.

Selain ombak yang besar, makanan juga kurang, apalagi di kapal juga mengangkut mahasiswa asal Malaysia dan Thailand, sehingga kondisinya ramai, kata dia.

Setelah menempuh perjalanan laut selama 20 jam menuju Djibouti, Afrika, para mahasiswa Sumbar itu diterbangkan ke Jakarta dan pada Sabtu (18/4) pukul 23.00 WIB mendarat di Bandara Internasional Minangkabau.

Ia menyebutkan mahasiswa Sumatera Barat yang dievakuasi dari Kota Aden berjumlah 26 orang, sebagian telah dijemput keluarga di Jakarta, sedangkan yang lainnya diterbangkan ke Padang.

"Alhamdullilah akhirnya bisa pulang ke Padang, kabar terakhir setelah kepergian kami, sebagian wilayah asrama Arbithah Attarbiyyah Al Islamiyyah di bagian kanan hancur, apakah terkena rudal atau tembakan tank," lanjutnya.

Menurut dia saat ini aktivitas perkuliahan diliburkan dan pihak kampus meminta mahasiswa kembali ke Tanah Air sampai situasi kondusif.

"Setelah perang usai dan situasi aman, kami akan kembali menyelesaikan studi ke Yaman," ujar dia.

Menurutnya pihak kampus telah memberikan jaminan begitu situasi telah normal semua mahasiswa Indonesia dapat kembali menyelesaikan studinya.

Ia bersyukur semua dapat kembali ke Tanah Air dengan selamat karena selepas meninggalkan Yaman berdasarkan informasi yang diperoleh terjadi perang besar untuk yang keempat kali.

Hafizh mengatakan pengalaman berharga yang berkesan saat konflik terjadi adalah ia melihat langsung bagaimana terjadinya konflik di Yaman yang menurut para guru di sana merupakan tanda-tanda akhir zaman.

Kelak ia akan menceritakan apa yang dilihat langsung di Yaman sebagai pengalaman berharga dalam berjuang menuntut ilmu.

Sementara Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengimbau mahasiswa yang telah dievakuasi tetap bertahan di kampung halaman terlebih dahulu, sembari menunggu kondisi di Yaman berangsur kondusif.

"Saya minta adinda semua bertahan dulu hingga kondisi benar-benar membaik, di kampung halaman masing-masing, bisa membagi ilmunya melalui kegiatan agama di masjid," katanya.

Terkait kelanjutan studi di Yaman Irwan mengatakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan mengupayakan bantuan dengan syarat kondisi telah betul-betul aman.

Ia meminta mahasiswa tidak perlu khawatir, tidak bisa kembali ke Yaman dan Pemprov dengan DPRD Sumatera Barat akan mengupayakan memberikan bantuan melalui anggaran daerah.