Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau menyatakan kesiapan di bidang pariwisata dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dimulai 2015, yakni kesepakatan sembilan negara ASEAN termasuk Indonesia sebagai pasar dan basis produksi tunggal.
"Kesiapan itu antara lain ditandai dengan telah dimulainya kerjasama dengan PATA Indonesia Chapter (Pasific Asia Travel Association) atau asosiasi travel di Asia Pasific yang berkerjasama dengan 42 negara dalam pemasaran pariwisata," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Provinsi Riau, Said Syarifuddin di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan itu disela diskusi Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata tentang Pariwisata Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015, dengan menimba pengalaman dari President PATA Poernomo Siswoprasetijo, dan Dosen Fakultas Ekonomi UNRI, Sri Restuti serta sejumlah para pelaku wisata dan kepala dinas pariwisata kabupaten dan kota.
Menurut Said, PATA memasang target pemasaran pariwisata melalui pasar Eropa, pasar Asean, dan pasar Asia Pacific sehingga peluang ini harus dapat diisi oleh Riau.
Untuk itu tahun 2015, katanya, pemerintah kabupaten dan kota di Riau juga didorong membuat kegiatan atau agenda pariwisata besar dengan menonjolkan unggulan pariwisata atau ciri khas daerah masing-masing sehingga mampu menjadi daya tarik beragam bagi wisatawan lokal, domestik dan mancanegara.
"Dengan terlaksananya berbagai kegiatan berskala besar tersebut dan bekerjasama dengan PATA dalam menjembatani dengan travel asing maka diharapkan kunjungan wisatawan makin meningkat," katanya dan menambahkan daerah juga diminta untuk membangun 26 desa wisata dengan masing-masing daerah tiga atau dua desa wisata.
Ditargetkan pada 2019, akan ada 26 desa wisata yang layak dikunjungi sehingga Riau juga akan lebih memperbanyak web-web pariwisata sehingga pariwisata unggulan Riau makin dikenal.
Selain itu, keberadaan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Riau yang dibentuk pada Oktober 2014, diyakini dapat melahirkan tenaga-tenaga pengelola pariwisata yang baik.
LSP Riau yang memiliki 27 Asesor --sebagai petugas penguji berasal dari praktisi perhotelan, perguruan tinggi dan praktisi travel-- itu sendiri, dalam mengeluarkan sertifikasi mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi, Jakarta.
"Pada tahun 2015 ini Riau akan melatih sebanyak 200 pelaku usaha pariwisata dibiayai APBD provinsi Riau dan seribu orang lainnya dibiayai APBN untuk memperoleh sertifikasi profesi tersebut," ucapnya.
Kendati negara-negara ASEAN kini terus membenahi konsep pariwisata, namun demikian dalam konsep MEA maka Riau harus menganggap negara-negara ASEAN bukan menjadi pesaing melainkan mitra dalam pemasaran pariwisata.
Di samping itu, Riau juga akan mengusulkan pembuatan "branding" atau merk pariwisata Riau yang berbiaya mahal bisa mencapai Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar itu pada tahun 2016. Branding juga harus dilengkapi dengan kajian khusus dan keberadaan branding akan mendorong pariwisata Riau menjadi unggul.
Berita Lainnya
Pendapatan pariwisata global diperkirakan akan capai 5,8 triliun dolar AS tahun ini
25 April 2024 10:45 WIB
Lebaran jadi tuas pendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
15 April 2024 15:20 WIB
Menhub Budi Karya minta jajaran di daerah pastikan kelaikan operasi bus pariwisata
03 April 2024 10:18 WIB
Riau tawarkan 12 destinasi wisata pada libur Lebaran 2024
02 April 2024 0:59 WIB
Dispar: Penggunaan Bali jadi latar film bisa bantu promosi objek pariwisata
23 March 2024 13:44 WIB
Digitalisasi desa wisata tumbuhkan sektor pariwisata di Lampung
16 March 2024 14:59 WIB
Kemenparekraf perkuat pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif lewat rakornis
15 March 2024 12:17 WIB
Menteri PUPR Basuki sebut Embung Wanakaya beri manfaat irigasi dan pariwisata
03 February 2024 13:15 WIB