Pekanbaru, (Antarariau.com) - Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) tahun ini telah menyerap beras yang diproduksi petani lokal dengan kualitas premium sebanyak 227 ton.
"Untuk beras nonsubsidi atau bantuan dalam rangka penugasan (PSO), kami juga menjual melalui "Bulog Mart" yang berada di depan kantor dengan menyerap produksi petani di Riau. Tahun ini kami sudah menyerap 227 ton," terang Kepala Perum Bulog Divre Riau dan Kepri, Faruq Octobri Qomary di Pekanbaru, Jumat.
Dia menjelaskan sekitar 100 ton lebih beras tersebut diperoleh dari berbagai daerah yang menjadi sentra produksi di Riau seperti Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, kemudian Bunga Raya, Kabupaten Siak, lalu Rimbo Melintang, Kebupaten Rokan Hilir dan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis.
Untuk pemasaran beras kualitas premium itu, maka Bulog Divre Riau dan Kepri memasarkan bagi masyarakat setempat yang dianggap tingkat perekonomian tergolong mampu dalam menyerap beras komersil, seperti "Bulog Mart" di Pekanbaru, karena pihaknya hanya mengambil keuntungan sebesar Rp500 per kilogram.
"Seperti harga pembelian pemerintah untuk beras sewaktu ditetapkan Rp6.600 per kilogram, pada tingkat petani di Riau kami jumpai harganya sudah Rp8.800 per kilogram. Lalu di tambah biaya angkut dan lain-lain, maka kita jual jadi Rp9.500 sampai Rp10.000 per kilogram. Harga itu masih lebih rendah dibanding harga pasaran," katanya.
Tomi Despalingga, Kepala Perum Bulog Sub Divre Dumai, Provinsi Riau, mengakui sejak Januari hingga Maret 2015 pihaknya melalui Unit Pengolahan Gabah Beras (UPGB) telah menyerap beras petani lokal yang berada di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 150 ton.
"Kami sudah menyerap beras petani di wilayah Kecamatan Sinaboi sebanyak 150 ton sesuai dengan harga pasar yaitu Rp8.300 per kilogram," katanya.
Dijelaskan, pembelian beras petani tersebut selanjutnya dilempar pihaknya ke pasaran untuk dijual ke masyarakat umum dengan harga sekitar Rp8.500 per kilogram melalui outlet khusus atau pertokoan.
Menurutnya, pembelian beras itu bisa menguntungkan petani setempat karena di jual dengan harga di atas beras cadangan Bulog Sub Divre Dumai, yakni Rp7.300 per kilogram.
"Penampungan beras hasil produksi padi petani daerah ini sudah kita mulai sejak beberapa tahun lalu bertujuan memberikan kemudahan dalam penjualan," ungkapnya.