Ahli Gizi Di Indragiri Hilir Masih Minim

id ahli gizi, di indragiri, hilir masih minim

Ahli Gizi Di Indragiri Hilir Masih Minim

Tembilahan, (Antarariau.com) - Dinas kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, mengatakan, tenaga ahli gizi yang berada di wilayah kabupaten setempat masih sangat minim.

"Saat ini kami baru memiliki sepuluh tenaga ahli gizi, sedangkan Puskesmas di sini ada 27," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Alvi Purwanti Alwie di Tembilahan, Senin.

Dia mengungkapkan, tenaga ahli gizi tersebut ditempatkan di Tembilahan kota dan beberapa kecamatan, untuk Kecamatan Tembilahan Hulu ada dua orang, Puskesmas Tembilahan Kota juga ada dua orang, Puskesmas Gajah Mada satu orang, Kecamatan Enok satu orang, Teluk Pinang satu orang dan Pulau Burung satu orang.

"Dan kami tidak memungkiri bahwa saat ini memang membutuhkan tenaga ahli gizi untuk mendukung program pencapaian dan peduli gizi di kalangan masyarakat," ujarnya.

Dia berharap kedepannya pihak pemerintah akan melakukan perekrutan tenaga ahli gizi yang baru, agar kebutuhan setiap Puskesmas di Kabupaten Indragiri Hilir akan tenaga gizi dapat terpenuhi.

Kepala Seksi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), dan Gizi, Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Siti Munziarni mengatakan, minimnya jumlah tenaga ahli gizi merupakan salah satu kendala untuk mencapai program gizi secara nasional.

"Pemahaman penanggung jawab gizi tentang program gizi juga masih cukup rendah, oleh sebab itu pelatihan sangat diperlukan," ucapnya.

Untuk tahun 2014 Puskesmas yang hampir mencapai target nasional adalah Puskesmas yang berada di wilayah Tembilahan Kota, Gajah Mada, Tembilahan Hulu, Pengalihan, Keritang, Pelangiran, Dan Pulang Burung.

"Namun capaian tersebut tidak mencapai 50 persen," ungkapnya.

Dia mengungkapkan hasil survey pada saat melakukan Pemantauan status gizi pada 2014 lalu di seluruh Puskesmas terdata balita yang kekurangan gizi sebanyak 282 orang sedangkan yang mengalami gizi buruk terdapat 27 orang.

"Balita yang mengalami gizi buruk adalah yang tidak pernah datang ke posyandu, namun hal tersebut tetap kita tangani dan tanggulangi dengan bantuan formula minimal selama tiga bulan" jelasnya. (adv)

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2015

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.