Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pekanbaru, mengatakan kualitas udara di wilayah itu sepekan terakhir mulai memburuk dengan meningkatnya angka yang di tunjukkan oleh papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sudah mencapai 72 Polutan Standar Indeks (PSI).
"Sejak awal Februari udara Pekanbaru terus berubah menunjukkan trend peningkatan angka pada papan ISPU," kata Kepala Laboratorium Udara, BLH Kota Pekanbaru, Syahrial, di Pekanbaru, Senin.
Dia menjelaskan dari angka yang dikirimkan alat pemantau stasion (Fix Monitoring Station) yang dimiliki Pekanbaru pada tiga lokasi, Kulim, Sukajadi dan Tampan, semua menunjukkan angka yang cenderung meningkat sejak awal Februari.
Meski perjamnya tidak selalu sama, karena berubah-ubah sesuai dengan kondisi tiupan angin dan sinaran mata hari.
Namun untuk penampilan harus dihitung dan dirata-ratakan nilainya sekali 24 jam pada pusat pengolahan data laboratorium udara Pekanbaru. Kemudian baru hasilnya ditampilkan di papan pamer.
Trendnya terus meningkat dari angka di bawah 50psi menjadi 72psi. Artinya kualitas udara Pekanbaru berubah dari posisi baik menjadi sedang.
"Tercatat angka ISPU tertinggi pada posisi 15 Februari, mencapai 72psi," paparnya.
Kata dia lagi, seiring dengan itu warga yang memiliki penyakit pada pernafasan, anak-anak balita serta manusia usia lanjut (manula) harus mewaspadai kondisi ini.
"Mereka sangat sensitif pada sedikit saja perubahan kualitas udara," katanya.
Dia menjelaskan ada beberapa klasifikasi kualitas udara yang di tunjukkan papan
ISPU, yang di gambarkan dengan warna dan angka.
Baik, 0-50psi berwarna hijau, tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika.
Sedang, 51psi-100psi berwarna biru, tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitive dan nilai estetika.
Tidak sehat, 101psi-199psi warna merah, tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitive atau biasa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Sangat tidak sehat, 200psi- 299psi warna kuning, tingkat kualitas udara yang dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
Berbahaya, 300psi lebih warna hitam, tingkat kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Riau mencatat
pertanggal 15 Februari pada pukul 16.00 wib, jumlah titik api di Riau mencapai 45, dengan rincian Bengkalis 18 , Meranti 6, Kampar 1, Kuansing 1, Pelalawan 12, Rohil 2, dan Siak .
Berita Lainnya
Tekan Polusi BLH Pekanbaru Uji Emisi Kendaraan
28 June 2012 13:50 WIB
Kualitas udara Jakarta terpantau semakin membaik
22 January 2024 11:03 WIB
Kualitas udara Jakarta memburuk pada Minggu pagi
31 December 2023 7:45 WIB
Kualitas udara Jakarta kembali memburuk di Minggu pagi
17 December 2023 10:42 WIB
Lumayan, kualitas udara Jakarta tak masuk sepuluh besar terburuk di dunia
13 November 2023 6:49 WIB
Sekolah di Riau kembali tatap muka karena kualitas udara membaik
10 October 2023 17:28 WIB
Kualitas udara di Natuna kurang sehat
08 October 2023 13:26 WIB
Kualitas udara memburuk, sejumlah sekolah di Pekanbaru anjurkan murid pakai masker
02 October 2023 14:21 WIB