Pekanbaru, (Antarariau.com) - Aktivis lingkungan dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau menyoroti persidangan kasus kebakaran lahan dan hutan yang diduga melibatkan PT National Sago Prima (NSP) karena majelis hakim yang memimpin sidang belum mengantongi sertifikasi untuk menangani kasus lingkungan hidup.
"Untuk persidangan kebakaran lahan dan hutan, seharusnya dipimpin oleh hakim dengan sertifikasi lingkungan. Kasus lingkungan ini bersifat lex specialis, seperti tindak pidana korupsi," kata Direktur Eksekutif Walhi Riau, Riko Kurniawan, kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi Kementerian Hukum dan HAM untuk menentukan hakim kasus kebakaran hutan. Menurut dia, hakim dalam kasus tersebut harus memiliki kemampuan khusus dalam perspektif lingkungan sehingga bisa mengambil putusan yang adil dan tepat.
"Kami khawatir majelis hakim tanpa sertifikasi lingkungan memiliki perspektif lingkungan yang lemah, dan itu bisa mempengaruhi vonis nantinya akan rendah dari tuntutan," katanya.
Kasus kebakaran PT NSP kini masih berlangsung di Pengadilan Negeri Bengkalis, Riau. Sidang tersebut dipimpin oleh Majelis Hakim yang diketuai Sarah Louis, hakim anggota Melky Salahudin dan Renny Hidayati. Riko Kurniawan mengatakan pihaknya akan mengawal kasus tersebut, dan meminta agar majelis hakim diganti agar dipimpin oleh hakim yang bersertifikasi lingkungan.
"Di Riau sudah ada kok hakim dengan sertifikasi lingkungan hidup. Seharusnya, Jaksa Penuntut Umum bisa mengusulkan pergantian itu," katanya.
Berita Lainnya
Walhi Soroti Putusan PN Bengkalis Atas NSP
24 January 2015 18:38 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB