Djoko Santoso Beri Kuliah Tentang Peran Pemuda

id djoko santoso, beri kuliah, tentang peran pemuda

Djoko Santoso Beri Kuliah Tentang Peran Pemuda

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso memberikan kuliah umum tentang peran pemuda dalam pengembangan ekonomi Indonesia di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska), Pekanbaru, Riau.

"Tujuan pemuda adalah membangun peradaban karena konflik ke depan adalah konflik peradaban sehingga menuntut profesionalitas agar bisa mengelola sumber daya alam yang ada," katanya dalam dialog yang digelar dalam rangka pertemuan Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) di Pekanbaru, Kamis.

Hal itu, lanjut dia, harus dilakukan karena bangsa Indonesia adalah bangsa terpilih sekaligus bangsa terancam. Bangsa Indonesia terpilih karena merupakan bangsa subur dan kaya sehingga tidak mengenal krisis, tapi anehnya masih impor.

"Bangsa Indonesia terancam karena kekayaannya sehingga akan banyak tantangan yang datang untuk memecah belah kesatuan bangsa," jelasnya.

Khusus untuk Riau, dia berharap akan semakin maju mengingat latar belakang historis sebagai peradaban melayu. Namun sekarang terjadi ketimpangan antara pusat dan daerah sehingga ada yang merasa dirugikan.

Selain Djoko Santoso, ketua Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) Riau, Ahmi Septari juga ikut memberikan materi terkait peran pemuda dalam mengembangkan perekonomian. Menurutnya, di Riau banyak terdapat perusahaan besar, tapi masyarakat tidak bisa menikmatinya.

"Banyak pemuda yang hanya memilih untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bekerja pada sektor usaha kecil. Saya setuju pemuda harus berperan aktif merebut andil untuk merasakan perkembangan ekonomi di Riau dan tidak setuju jika hanya orang luar yang menikmatinya," ucapnya.

Artinya, kata dia, Riau melalui pemudanya harus mengambil pekerjaan atau proyek-proyek yang ditenderkan oleh perusahaan-perusahaan besar di bidang migas atau pun kehutanan. Selama ini, Riau hanya merebut pundi-pundi ekonomi tersebut dengan mengajukan proposal permintaan dana kepada perusahaan.

Ketua Panitia, TitinSesma Febriani mengatakan peserta yang menghadiri dialog tersebut meliputi mahasiswa ekonomi dari Aceh, Sumut, Sumsel, Lampung, Jabar, Jatim, Sulsel, Maluku dan Riau.

"Hanya dari Kalimantan yang tidak ada," ungkapnya.