Pekanbaru, 2/10 (Antara) - Legislator DPRD Kabupaten Siak, Provinsi Riau menilai pemerintah provinsi setempat dalam hal ini Dinas Bina Marga terkesan pilih kasih dan tidak memiliki itikad baik untuk memperbaiki jalan Minas-Perawang yang merupakan salah satu akses Siak-Pekanbaru.
"Jalan Minas-Perawang adalah jalan provinsi, tapi saya melihat itikad baik dari provinsi tidak ada dan terkesan pilih kasih. Ketika disampaikan Pemprov hanya mengaminkan saja tapi tidak ada tinjak lanjut," kata legislator DPRD Siak Syamsurizal di Pekanbaru, Kamis.
Hal itu disampaikannya saat kunjungan DPRD Siak ke DPRD Riau yang agendanya adalah studi banding mempelajari peraturan tata tertib. Permasalahan jalan disampaikan oleh karena secara hirarkis DPRD Riau bisa menyampaikan ini ke Pemprov Riau.
Dia menceritakan jika tonase atau bobot yang bisa dibebani pada jalan itu hanya sekitar 18 ton. Namun, kendaraan yang lewat tonasenya bisa mencapai 60-80 ton sehingga dari waktu ke waktu jalan tersebut selalu rusak parah.
Selama ini, solusi yang dikerjakan oleh provinsi hanya dengan dengan aspal yang umurnya hanya seminggu setelah itu rusak lagi. Selain itu, rencananya jalan itu juga akan dibuat dengan rigid atau beton, tapi menurutnya permasalahannya adalah kontur tanah yang berbeda-beda antara rawa dan gambut.
"Jalan Pekanbaru-Duri dengan rigid tetap saja hancur. Kontur tanahnya berbeda. Jika dibangun dengan rigid itu memakan Rp12 miliar untuk 1 km, padahal tidak semua titik jalan hancur," ungkapnya.
Dia menyarankan jika memang tidak bisa diperbaiki, Pemprov Riau bisa saja membuat aturan untuk menurunkan tonase atau sumbu kendaraan yang melewati jalan itu. Selama ini, kata dia, perusahaan yang melewati merasa telah membayar pajak dan dana "Coorporate Social Responsibility" sehingga kerusakan tidak bisa ditanggung seluruhnya.