Harga Sembako Meroket, Pemprov (ANTARA) - Warga Kota Pekanbaru mengeluhkan kenaikan harga sembako jelang bulan Ramadan 1443 Hijriyah. Adapun sejumlah komoditas pangan yang mulai melonjak naik dalam sepekan terakhir diantaranya harga daging, cabai merah dan bawang merah.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto kepada ANTARA di Pekanbaru, Kamis mendorong Pemprov Riau untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga sembako selama Ramadan dan Idul Fitri. Dilakukan langkah-langkah antisipasi dan pengawasan agar harga sembako tetap stabil dan kebutuhan pangan tercukupi selama bulan Ramadhan.
"Sudahlah solar subsidi harus ngantri. Sekarang harga sembako pun ikut naik. Kondisi sekarang membuat masyarakat tidak berdaya. Kita ingatkan jangan sampai kenaikan ini menjadi kebiasaan pada momentum tertentu. Mau Ramadan harga sembako naik, mau imlek, tahun baru, natal pun begitu. Ini tidak boleh seperti ini. Makanya tugas Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UKM dan OPD terkait untuk menjaga stabilitas harga pangan," ucap Hardianto.
Hardianto menyayangkan ketidakstabilan harga bahan pangan terus saja terjadi pada momen tertentu seperti perayaan hari besar keagamaan dan tahun baru. Untuk itu harus ada pengawasan dan pemantauan yang dilakukan oleh OPD terkait agar tidak terjadi penimbunan dan permainan harga yang dilalukan oleh oknum tertentu.
"Mungkin salah satu penyebab harga sembako ini naik karena biosolar langka. Bagaimanapun transportasi sangat berdampak terhadap kenaikan bahan pokok. Ditambah, ini juga menjadi kebiasaan oknum memainkan harga pada kondisi tertentu. Jadi kita minta agar OPD terkait bersinergi untuk menjaga kestabilan harga ini," ujar Politisi Gerindra ini.
Hardianto mewanti-wanti agar komiditi sembako lainnya tidak naik dan tetap stabil. Dia tidak ingin masyarakat dibikin resah dengan kondisi yang tidak menguntungkan di tengah pemulihan ekonomi terdampak akibat COVID-19.
Sementara itu, Seorang Warga Tampan, Lusi (55) mengeluhkan kenaikan harga cabai merah yang sudah tembus harga Rp60 ribu per kilogram. Dimana biasanya dia membeli di pasar hanya Rp35 ribu per kilogramnya.
"Kemarin kami susah dapat minyak goreng murah. Sekarang malah ada lagi yang naik, seperti cabai dan bawang merah. Jangan sampai sembako lainnya ikut naik, tentu menyulitkan kami ibu-ibu mengatur uang belanja, apalagi masuk Ramadhan," kata Lusi. (Adv)