Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum minta AS hormati hak migran, kutuk kekerasan

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Meksiko

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum minta AS hormati hak migran, kutuk kekerasan

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum. (ANTARA/Anadolu/py)

Mexico City (ANTARA) - Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengecam keras aksi protes yang berujung kekerasan di Los Angeles pada Senin, dengan menyatakan bahwa kekerasan tidak bisa dijadikan bentuk perjuangan. Ia juga mengimbau komunitas Meksiko di Amerika Serikat agar tidak terprovokasi oleh situasi yang memanas.

“Kami tidak menyetujui tindakan kekerasan yang terjadi di negara tersebut sebagai bentuk protes. Membakar mobil polisi lebih menyerupai aksi provokasi daripada bentuk perlawanan. Harus dipahami dengan jelas: kami mengecam segala bentuk kekerasan, dari mana pun asalnya," ujarnya dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung di televisi, Senin (9/6).

"Kami menyerukan kepada komunitas Meksiko untuk bertindak secara damai dan tidak menyerah pada provokasi," lanjut kepala negara Meksiko tersebut

Sheinbaum menegaskan bahwa pemerintah Meksiko berkomitmen penuh untuk melindungi hak-hak warga Meksiko di luar negeri, tanpa memandang status migrasi mereka. Ia juga menyerukan kepada pemerintah Amerika Serikat agar menghormati hak-hak warga Meksiko selama proses imigrasi berlangsung.

“Dengan hormat namun tegas, kami meminta otoritas Amerika Serikat untuk memastikan seluruh prosedur migrasi dijalankan sesuai proses hukum yang berlaku, dengan tetap menjunjung tinggi martabat manusia dan supremasi hukum,” tegas Sheinbaum.

Presiden Meksiko itu juga berjanji bahwa pemerintahnya akan memanfaatkan seluruh jalur diplomatik dan hukum yang tersedia untuk 'menyampaikan penolakan terhadap praktik yang mengkriminalisasi migrasi serta membahayakan keselamatan dan kesejahteraan komunitas Meksiko di Amerika Serikat'.

Kerusuhan di Los Angeles dipicu oleh razia besar-besaran yang dilakukan oleh agen Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE) pada Sabtu (7/6) di pusat kota untuk mengidentifikasi para imigran ilegal.

Aksi tersebut berujung bentrokan antara aparat dan para demonstran. Menanggapi hal itu, Presiden AS Donald Trump, Minggu (8/6) mengerahkan 2.000 personel Garda Nasional ke wilayah Los Angeles untuk mengatasi kekacauan yang terjadi.

Selanjutnya, pada Senin (9/6), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berharap bahwa protes di Los Angeles akan mereda dan organisasi internasional tersebut mencegah adanya langkah militerisasi lebih lanjut, demikian menurut Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq.

"Kami tentu berharap bahwa semua pihak di lapangan akan meredakan situasi ... Kami tidak ingin melihat militerisasi lebih lanjut dalam situasi ini," kata Haq dalam pengarahan PBB ketika ditanya tentang sikap organisasi tersebut terhadap situasi di Los Angeles.

Baca juga: Produk suku cadang kendaraan Indonesia raih transaksi Rp40,5 miliar di Meksiko

Baca juga: Meksiko dan Chile minta ICC selidiki kejahatan Israel terhadap warga Palestina

Sumber: Sputnik-OANA