Pekanbaru (ANTARA) - Polda Riau resmi meluncurkan Program Tim RAGA (Rabu Anti Geng dan Anarkisme) dalam apel besar yang digelar di Lapangan Apel Mapolda Riau, Rabu.
Tim RAGA dibentuk sebagai langkah preventif dan represif menghadapi potensi gangguan keamanan seperti aksi geng motor dan anarkisme.
Dalam sambutannya, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heriawan menekankan bahwa pembentukan tim ini merupakan wujud komitmen Polri untuk memberi perlindungan maksimal kepada masyarakat.
“Jika satu saja warga merasa tidak aman, maka seluruh jajaran, termasuk saya, wajib mengevaluasi diri. Karena tugas kita belum berhasil,” sebut Irjen
Tim RAGA mengusung makna filosofis responsif, aktif, gesit, dan adil. Filosofi tersebut, kata Irjen Herry harus menjadi jiwa bagi setiap personel dalam menjalankan tugas, bukan sekadar slogan.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung perlunya paradigma keadilan yang tidak hanya berpusat pada manusia (antroposentris), tetapi juga pada alam dan makhluk hidup lainnya (ekosentris).
“Kita tidak boleh hanya adil kepada sesama manusia, tetapi juga kepada makhluk hidup lainnya. Pepohonan, hewan, bahkan alam memiliki hak yang harus kita jaga,” ujarnya.
Peluncuran program ditandai dengan pemasangan logo Tim RAGA dan penampilan Mars Polri. Ke depan, tim ini akan beroperasi aktif di seluruh wilayah hukum Polda Riau, termasuk 12 Polres kabupaten/kota.
Kehadiran Tim RAGA diharapkan dapat meningkatkan rasa aman masyarakat dan menjadi simbol nyata kehadiran negara di tengah masyarakat.
Kapolda Riau turut mengapresiasi peran media dalam menjaga keterbukaan informasi dan memperkuat sinergi antar-lembaga.
“Media adalah pilar utama keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Tanpa media, sinergi tak akan utuh,” tutupnya.