Pekanbaru, (Antarariau.com) - Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Riau menyatakan hasil otopsi menyatakan satu dari dua kerangka manusia korban pembunuhan pada beberapa bagian tulang terdapat luka sayat benda tajam.
"Kemungkinan itu tanda adanya mutilasi namun kami tidak dapat memastikan," kata salah satu petugas forensik Polda Riau yang enggan disebut namanya kepada pers di Pekanbaru, Sabtu.
Pernyataan orang tersebut kelanjutan kasus dugaan mutilasi lima bocah dan satu wanita dewasa oleh empat pelaku.
Dari enam jasad korban itu, tiga di antaranya ditemukan di Kabupaten Siak dan dua ditemukan di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, sementara satu lagi masih dalam pencarian.
Ia menjelaskan, dua kerangka manusia itu sebelumnya ditemukan oleh aparat kepolisian terkubur di daerah Kecamatan Perawang, Kabupaten Siak.
"Penemuan jasad tinggal tulang itu merupakan hasil pengembangan ditangkapnya empat tersangka pembunuhan oleh petugas dua pekan lalu," katanya.
Ia mengatakan, dari hasil otopsi, diperkirakan dua jasad manusia itu merupakan kalangan bocah yang berumur antara enam hingga 12 tahun.
Ia memperkirakan dua korban itu meninggal dunia antara dua pekan sampai dua bulan sebelum ditemukan petugas.
Tim forensik menyatakan, ada cukup banyak faktor yang mempengaruhi pengelupasan kulit pada jasad korban. "Termasuk penguburan dan komposisi tanah. Itu sangat mempengaruhi. Kalau tanah tersebut bercampur air akan cepat menjadi tulang, dan jika tidak akan semakin lambat," katanya.
Ia mengatakan, dua kerangka manusia diduga korban mutilasi itu saat ini telah dibawa ke Mabes Polri untuk dilakukan tes DNA.
"Tes DNA dilakukan untuk mencocokkan sampel pada beberapa warga yang sebelumnya sempat melaporkan kehilangan anak-anak mereka di Perawang," katanya.
Sementara untuk tiga jasad lainnya, katanya, juga akan diotopsi serta tes DNA, dan dalam waktu dekat hasilnya akan ada.
Untuk dugaan adanya pelecehan seksual atau sodomi terhadap enam korban sebelum akhirnya dimutilasi masih dalam penyelidikan, kata Kepala Polisi Daerah Riau Brigjen Condro Kirono.
"Motifnya belum dapat disimpulkan, yang jelas ada enam korban pembunuhan atau mutilasi yang dilakukan empat tersangka," kata Condro kepada pers di Pekanbaru.
Ia menjelaskan, untuk dugaan perlakuan sodomi terhadap para korban oleh pelaku, sejauh ini masih didalami penyidik dan bukti-bukti akan terus dikumpulkan. Termasuk keterangan keluarga korban dan saksi lainnya, terutama para tersangka juga masih akan terus dikumpulkan.
Berita Lainnya
Satu kapal wisata di Labuan Bajo terbakar
02 May 2024 12:53 WIB
Imigrasi Selatpanjang telah keluarkan 425 e-paspor kurang dari satu tahun
24 April 2024 12:00 WIB
Satu tewas, tujuh hilang dalam kecelakaan setelah dua heli militer Jepang
22 April 2024 10:24 WIB
Setiap 10 menit satu bocah terbunuh di Gaza
21 April 2024 15:13 WIB
Tujuh korban tewas kebakaran ruko Mampang ditemukan satu ruangan
19 April 2024 7:59 WIB
Ekonom: Ada lonjakan nilai investasi manufaktur pada satu dekade terakhir
17 April 2024 14:45 WIB
Ditinggal mudik satu unit rumah di Mukomuko hangus terbakar
13 April 2024 15:06 WIB
Petugas sterilisasi gerbang tol Kalikangkung Semarang jelang diberlakukan satu arah
13 April 2024 14:32 WIB