Menko Pangan Zulkifli Hasan ajak perguruan tinggi ciptakan varietas tanaman baru

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Menpangan

Menko Pangan Zulkifli Hasan ajak perguruan tinggi ciptakan varietas tanaman baru

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan dalam Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Selasa (7/1/2025). (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan mengajak perguruan tinggi untuk berperan dalam menciptakan tanaman bibit unggul dan varietas baru dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian.

“Penyediaan bibit, sudah lama kita tidak punya bibit unggul dan varietas baru seperti tebu sehingga kami mengajak agar perguruan tinggi melakukan penelitian,” katanya dalam Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Jatim, Selasa.

Zulkifli mengatakan perguruan tingi dapat melakukan penelitian dengan berkolaborasi BRIN untuk menciptakan varietas tanaman baru.

Selain itu apabila terkendala biaya, ia mengarahkan agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat mengalokasikan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR mereka untuk membantu pelaksanaan penelitian.

“Ada CSR BUMN. Kalau biaya kurang kita ajak CSR BUMN ke situ,” ujarnya.

Zulkifli mengatakan penelitian juga dapat dilakukan terhadap tanaman perkebunan rakyat seperti kopi, kelap, cokelat, cengkeh, hingga lada karena memiliki nilai tukar yang lebih tinggi dibandingkan padi.

Menurutnya, hasil dari penelitian tersebut nantinya akan sangat membantu produktivitas pertanian Indonesia yang saat ini hanya 5,29 ton per hektar yaitu masih di bawah Vietnam yang sebanyak 6,1 ton per hektar dan China 6,5 ton per hektar.

Terlebih, kebutuhan terkait bibit unggul padi yang tahan hama di Indonesia juga sangat mendesak mengingat serangan hama telah menurunkan produktivitas mencapai 7 kuintal per hektar.

Selain itu, Zulkifli menyebutkan pembaharuan bibit padi memang seharusnya dilakukan setiap tujuh sampai delapan tahun untuk mempertahankan produktivitas padi mengingat adanya kecenderungan produktivitas yang selalu menurun dengan varietas yang sama.

Baca juga: Memanfaatkan lahan bekas rob demi ketahanan pangan menuju swasembada

Baca juga: Kemdiktisaintek nyatakan siap dukung capaian program ketahanan pangan nasional