Pekanbaru (ANTARA) - APP Group menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya pemerintah untuk konservasi area pesisir melalui program pengelolaan mangrove berkelanjutan, sejalan dengan visi nasional Indonesia dalam menjaga ekosistem pesisir dan mitigasi perubahan iklim.
Pada forum internasional COP 29 di Azerbaijan, APP Group menguatkan kembali inisiatif konservasi dan restorasi mangrove sebagai bagian dari kolaborasi lintas sektor bersama pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat lokal. Total restorasi dan penanaman mangrove yang dilakukan dalam kurun waktu 2010–2023 sebanyak 550 ribu batang, dengan dampak positif yang mencakup lebih dari 19.000 hektar pada area pesisir di Indonesia.
Presentasi ini disampaikan oleh Head of Landscape Conservation and Environment APP Group Jasmine Natalia Prihartini Doloksaribu.
Mangrove memiliki peran penting dalam ekosistem pesisir Indonesia, dengan kemampuan unik untuk menyerap karbon dalam jumlah besar, melindungi garis pantai dari erosi, serta menjadi habitat bagi keanekaragaman hayati yang kaya. APP Group memahami bahwa melestarikan dan merestorasi mangrove berkontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendukung target global dalam penanggulangan perubahan iklim. Selain itu, ekosistem mangrove yang sehat turut melindungi wilayah pesisir dari dampak bencana alam seperti tsunami dan gelombang pasang, yang sering melanda Indonesia.
“Sebagai bagian dari inisiatif keberlanjutan perusahaan, konservasi mangrove bukan hanya menjadi strategi penting dalam memenuhi tanggung jawab lingkungan APP, tetapi juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem yang lebih luas, sekaligus memperkuat hubungan dengan masyarakat lokal dan pihak terkait dalam upaya keberlanjutan,” ujar Jasmine.
"Komitmen Indonesia terhadap rehabilitasi mangrove tercermin melalui keterlibatan aktif dalam forum internasional seperti G20, COP26, dan Water World Forum di Bali, serta melalui upaya restorasi 180.000 hektar mangrove di Kalimantan Utara," ujar Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE), Satyawan Pudyatmoko saat memberi keynote speech.
Melalui kerja sama dengan pemerintah, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, dan komunitas lokal, APP Group berupaya membangun strategi pengelolaan menyeluruh yang mencakup aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Pendekatan kolaboratif ini memungkinkan setiap tahapan program – mulai dari perencanaan hingga implementasi restorasi di kawasan terdegradasi – berjalan efektif serta berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Dalam upaya memberdayakan masyarakat, APP Group turut menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan, seperti pengembangan ekowisata, produk berbasis mangrove, dan kegiatan pemantauan ekosistem yang dikelola langsung oleh komunitas. Langkah ini memperkuat peran masyarakat dalam menjaga kelestarian mangrove, sekaligus meningkatkan kesejahteraan dan mata pencaharian mereka.
Dukungan APP Group di COP 29 ini mencerminkan kontribusi nyata perusahaan terhadap agenda global dalam mengatasi krisis iklim dan memulihkan ekosistem. Dengan pendekatan pengelolaan mangrove yang berkelanjutan, APP Group menegaskan posisinya sebagai perusahaan yang peduli terhadap pelestarian lingkungan sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat melalui konservasi dan pemanfaatan ekosistem yang berkelanjutan.
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB