Pekanbaru (ANTARA) - General Manager Islamic Fashion Institute (IFI) Bandung Hanni Haerani berharap agar desainer muda, penerima beasiswa Asia Pacific Rayon (APR) setelah menempuh pendidikan fesyen di IFI dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan industri fesyen di Provinsi Riau.
Total ada empat desainer dari Riau yang mendapat kesempatan untuk menempuh pendidikan khusus fesyen di IFI Bandung melalui program beasiswa APR. Dua desainer yakni Eka Lestari dan Lily Masitha sudah terlebih dahulu mempuh pendidikan di IFI Bandung selama satu tahun. Pada tahun 2024, ada dua desainer berbakat yang dinyatakan lulus seleksi yakni Irun dan Retno.
"Tahun ini diberikan dua lagi beasiswa untuk dua orang siswa terpilih dari Riau yang dipilih oleh APR. Total ada empat beasiswa yang disalurkan. Mereka berbakat dan berprestasi. Dengan adanya pendidikan di IFI tentu kemampuan mereka semakin meningkat," ucap Hanni belum lama ini di Jakarta.
Dia menjelaskan salah satunya prestasi yang dimiliki oleh Lily. Lily sangat berbakat pada bidang produksi, dengan kemampuanya itu Lily juga banyak membantu teman-temannya di bidang produksi. Sedangkan konsep yang digunakan Lily pada desainnya yakni kontemporer, Lyli mengombinasikan bahan viscose rayon dari APR dengan batik sehingga terlihat modern dan kasual.
"Salah satunya Lily kuat diproduksinya, kemarin dia banyak membantu teman-teman untuk produksi. Prestasinya bagus,"kata dia.
Di IFI Bandung, ucap Hanni, pihaknya memberikan materi pendidikan mulai dari desain, bisnis dan konsep untuk runway. Setelah lulus pendidikan, mereka akan terhubung dengan ALIFI yang merupakan wadah bagi alumni IFI.
"Disana, ekosistem ilmu tidak akan berhenti, bisa saling sharing dan silahturahmi," kata dia.
Selain itu pada gelaran graduation IFI, lulusan IFI diikutkan ajang fashion show tingkat nasional dan internasional. Pada gelaran Muslim Fashion Festival 2024 lalu, lulusan IFI juga terlibat dalam fashion show.
Desainer muda penerima beasiswa APR sudah merintis bisnis fesyennya. Bahkan ada yang merekrut masyarakat sekitar untuk bekerjasama. Kata, Hanni, lulusan IFI diharapkan dapat memberikan dampak yang baik bagi iklim fesyen di daerah asal mereka.
"Yang lebih utama, lulusan IFI dapat menginfluence, memberikan dampak positif bagi Riau," ucap dia.
APR adalah produsen viscose rayon pertama yang terintegrasi secara penuh di Asia dari hutan industri terbarukan. Walau sangat mendukung industri fesyen dalam negeri, namun pasar APR sudah merambah lebih dari 18 negara, termasuk Bangladesh, Turki, India, Pakistan. Di negara-negara ini industri tekstil terkenal sangat masif.
Berita Lainnya
Wiranto tinjau langsung uji coba makan bergizi gratis di Solo
19 September 2024 13:45 WIB
Pakar: Serangan terhadap sistem komunikasi di Lebanon disebut sebagai tindakan teror
19 September 2024 13:38 WIB
Masih banyak wanita belum teredukasi tentang pengetahuan menopause
19 September 2024 13:23 WIB
Bappenas: Pemerintahan baru akan laksanakan RPJMN 2025 selaras dengan SDG
19 September 2024 13:08 WIB
Bank Indonesia sebut utang luar negeri Indonesia Juli 2024 tetap terkendali
19 September 2024 12:20 WIB
Kanada resmi jatuhkan lagi sanksi bagi pemukim ilegal Israel di Tepi Barat
19 September 2024 12:10 WIB
PBB desak negara berpengaruh bantu de-eskalasi usai terjadinya ledakan di Lebanon
19 September 2024 11:53 WIB
Maskapai Pelita Air buka rute penerbangan baru Jakarta-Lombok
19 September 2024 11:44 WIB