Pekanbaru (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset danTeknologi bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau, berupaya mengatasi keluhan UMKM Jamur Betuah serta UMKM Jamur Mandiri di Pekanbaru yang mengalami penurunan kualitas produksi.
Ketua Tim Pelaksana Prof. Dr Padil melalui pwrnyataannya di Pekanbaru, Sabtu, menyampaikan kegiatan ini dimulai dari keluhan permasalahan yang disampaikan oleh UMKM Jamur Betuah dan UMKM Mandiri ke pihak perguruan tinggi, bahwa kualitas jamur tiram yang dihasilkan dari budidaya
mengalami banyak sortiran karena jamur menguning dan keras.
Di samping itu, permasalahan yang dihadapi oleh dua UMKM tersebut adalah banyaknya limbah media tumbuh jamur tiram berupa
baglog yang tidak dapat diolah, sehingga menyebakan pencemaran lingkungan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, LPPM Universitas Riau melalui dosen-dosennya mencoba menganalisa penyebab kualitas jamur tiram kuning dan mengeras serta bagaimana mengolah limbah baglog menjadi produk yang bernilai ekonomis serta dapat mengatasi terjadinya penumpukan baglog yang mencemari lingkungan.
Prof Padil melanjutkan, dari hasil diskusi dosen bidang TeknikKimia, Teknik Elektro, Teknik Mesin dan Agroteknolgi Pertanian diperoleh penyebab jamur tirammenguning dan mengeras adalah tidak stabilnya kondisi suhu dan kelembaban di Pekanbaru.
"Suhu terlalu tinggi dan kelembaban yang rendah akan menyebabkan pertumbuhan jamur tiram
tidak baik dan akan keras serta berwarna kuning," jelasnya.
Berangkat dari permasalahan itu,sejumlah dosen dari Universitas Riau antara lain Prof. Dr. Padil ST MT (Teknik Kimia), Dr Febrizal ST MT (Teknik Elektro), Feblil Huda ST.,MT.,Ph.D ( Teknik Mesin) , Isna Rahma Dini, S.Pi., M.Si ( Agroteknologi) serta Hamzah ST.,MT.,Ph.D dari Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning melakukan koloborasi dalam rangka menyelesaikan permasalahan mitra dengan menerapkan teknologi Sistem Internet of Things (IoT) untuk mengatur suhu dan kelembaban dalam budidaya jamur, sehingga diharapkan kondisi suhu dan kelembaban dalam budidaya jumur stabil sesuai kebutuhan pertumbuhan jamur tiram.
Sedangkan teknologi yang akan diterapkan dalam pengolahan limbah baglog yaitu dimulai dari pengadaan alat penghancur limbah baglog, dimana limbah baglog yang telah hancur dijadikan kompos.
Kegiatan ini dilakukan di UMKM Jamur Betuah dan UMKM Jati Mandiri di Kelurahan Airputih, Kota Pekanbaru.
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar dosen-dosen dari perguruan tinggi dapat membantu masyarakat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi melalui teknologi sehingga diharapkan dapat terselesaikan dan berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
Kegiatan ini dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, Dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi selama tiga tahun.
Berita Lainnya
LPPM UNRI kembali peroleh sistem manajemen ISO 9001:2015
01 October 2024 13:22 WIB
Melihat kemeriahan Gebyar Fisika ke-17 di SMAN 6 Tualang
29 September 2024 12:10 WIB
Fakultas Perikanan dan Kelautan Unri gelar ISFM ke-13
13 September 2024 18:14 WIB
Unri lepas mahasiswa IISMA dan Fast Track 2024
06 September 2024 15:12 WIB
Program CSR Telkomsel dukung peningkatan literasi digital di Unri
04 September 2024 15:38 WIB
Tim KJFD Fisip Unri teliti penggunaan pupuk organik di kebun sawit transmigran Siak
03 September 2024 16:17 WIB
Mahasiswa KKN Unri gelar praktikum kimia di SMAN 1 Pasir Penyu
29 August 2024 14:26 WIB
Unri terima sertifikat JDIH terintegrasi tahun 2024, apa itu?
27 August 2024 19:34 WIB