Washington (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat (AS) Kamala Harris memenangkan suara delegasi yang cukup untuk memastikan pencalonan dirinya sebagai presiden oleh Partai Demokrat.
Pengumuman Ketua Komite Nasional Partai Demokrat (Democratic National Committee/DNC) Jaime Harrison pada Jumat (2/8), menyatakan bahwa hasil itu belum resmi.
Proses pemungutan suara virtual tersebut ditutup untuk para delegasi pada Senin (5/8), dan DNC diperkirakan akan membuat pengumuman resmi mengenai hasilnya pada Senin malam waktu setempat.
Konvensi Nasional Partai Demokrat, yang dijadwalkan digelar pada 19-22 Agustus, akan secara resmi mengumumkan calon presiden dari partai tersebut.
Proses pemungutan suara virtual untuk sekitar 4.700 delegasi dimulai pada Kamis (1/8) pagi waktu setempat. Satu setengah hari setelah pemungutan suara, tim kampanye Harris melaporkan bahwa dia telah memperoleh lebih dari 2.350 suara yang dibutuhkan untuk memastikan pencalonan dirinya.
Harris (59) akan menjadi wanita kulit hitam pertama sekaligus warga Amerika keturunan India pertama dalam sejarah AS yang diusung sebagai calon presiden oleh sebuah partai besar.
Sebelumnya, laporan dari sejumlah media AS menyebutkan bahwa Harris diperkirakan akan mengumumkan calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada Senin, dan akan menggelar pertemuan massa pertama mereka di Philadelphia pada Selasa (6/8).
Beberapa tokoh yang berpotensi menjadi pendamping Harris meliputi Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro, Senator Arizona Mark Kelly, dan Gubernur Kentucky Andy Beshear.
Pada 21 Juli, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa dia mengundurkan diri dari ajang pemilihan presiden (pilpres) 2024 di tengah tekanan dari Partai Demokrat yang dipicu oleh kekhawatiran perihal kapabilitasnya untuk menjabat. Biden pun langsung menyampaikan dukungan penuh untuk pencalonan Harris sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat.
Harris dengan cepat mengonsolidasikan dukungan di lingkup internal Partai Demokrat, dan keesokan harinya mengumumkan bahwa dia telah mendapatkan dukungan yang cukup dari para delegasi Partai Demokrat untuk menjadi calon presiden dari partai itu
Data terbaru menunjukkan bahwa Harris telah mempersempit selisih dengan mantan presiden AS Donald Trump dalam pilpres AS.
Menurut data jajak pendapat yang dikumpulkan oleh situs web informasi pemilihan umum AS Real Clear Politics, per 31 Juli, Trump mengungguli Harris dengan rata-rata 1,2 poin persentase dalam jajak pendapat nasional, dibandingkan dengan keunggulan 1,7 poin persentase sebelum Biden mundur dari pilpres.
Di dua negara bagian netral utama, yakni Wisconsin dan Pennsylvania, Trump mengungguli Harris dengan rata-rata 0,2 poin persentase dan 2,7 poin persentase secara terpisah, sementara di Michigan, Harris membalikkan keadaan dan memimpin dengan rata-rata 2,0 poin persentase.
Baca juga: Kepada Netanyahu, Kamala Harris tegaskan tidak tinggal diam atas situasi Gaza
Baca juga: Kamala Harris berjanji untuk memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat 2024
Berita Lainnya
Basarnas minta Kemenhub beri akses data kapal laut yang berlayar di Indonesia
23 September 2024 17:03 WIB
Menkeu Sri Mulyani pamerkan cara RI investasi SDM lewat pendidikan ke Bank Dunia
23 September 2024 16:46 WIB
Pramono Anung usulkan "Jakarta Fund" untuk fasilitasi kegiatan seni budaya
23 September 2024 16:35 WIB
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono serap aspirasi petani di Klaten
23 September 2024 16:20 WIB
Kemasan rokok polos berpotensi untuk hilangkan dampak ekonomi Rp182,2 trilun
23 September 2024 16:02 WIB
Komisi I DPR RI gelar rapat lanjutan soal serangan siber terhadap PDNS
23 September 2024 15:46 WIB
Menkeu Sri Mulyani minta sinkronisasi data APBN dan APBD lebih disempurnakan
23 September 2024 15:02 WIB
Menkopolhukam: Pemerintah bangun 3 PDN berlokasi di Cikarang, Batam hingga IKN
23 September 2024 14:28 WIB