Jakarta (ANTARA) - Pertemuan Prancis dengan Spanyol dalam semifinal Euro 2024 di Allianz Arena, Muenchen, Rabu dini hari esok pukul 02.00 WIB, adalah pembuktian mengenai siapa yang lebih unggul dalam banyak hal, mulai sejarah, gaya bermain, sampai reputasi.
Sepak bola sudah dikenal di kedua negara sejak abad ke-19, tapi baru pada awal abad ke-20 mereka mendirikan asosiasi sepak bola nasionalnya.
Mereka sudah saling bertemu sejak 1922 dan menjadi dua dari segelintir tim yang mengikuti periode awal Piala Dunia. Prancis sejak Piala Dunia 1930 di Uruguay, Spanyol sejak Piala Dunia 1934 di Italia.
Corak permainan mereka berbeda satu sama lain. Permainan efisien dan pragmatis adalah ciri khas Les Bleus, sedangkan penguasaan bola sangat ditekankan oleh La Roja.
Prancis mengandalkan ketangguhan pertahanan dalam menangkal dan sekaligus menyerap serangan lawan untuk mereka muntahkan sebagai serangan balik maut yang ditulang-punggungi para penyerang dan gelandang serang yang cepat dan memiliki kemampuan dribel yang hebat.
Sebaliknya, estetika dan teknik menguasai bola menjadi ciri khas Spanyol terutama setelah terkena virus "total football" yang dibawa Johan Cruyff dari Belanda ke Barcelona pada awal 1990-an yang lalu menginspirasi "tiki taka".
Tetapi sampai awal dekade 1980-an ketika Spanyol sudah menjuarai Piala Eropa dan Prancis belum menjuarai apa pun, persaingan antara kedua tim masih berat sebelah.
Persaingan sengit baru terjadi setelah Prancis menjuarai Piala Eropa 1984 ketika Les Bleus pimpinan Michel Platini membungkam La Roja pimpinan Luis Arconada dengan skor 2-0 dalam final Euro tahun itu.
Itu adalah pertemuan pertama kedua tim dalam turnamen resmi. Mereka bertemu lagi pada perempat final Euro 2000 ketika Zinedine Zidane dan Youri Djorkaeff memupus gol Gaiza Mendieta untuk memenangkan Prancis yang saat itu dikapteni Didier Deschamps, yang melatih Prancis sekarang.
Enam tahun kemudian kedua negara bertemu lagi dalam babak 16 besar Piala Dunia 2006. Prancis lagi-lagi menang berkat tiga gol yang salah satunya dicetak Zidane.
Spanyol akhirnya memutus rangkaian kekalahan dari Prancis dalam turnamen resmi ketika Xabi Alonso mengantarkan La Roja menang dalam perempat final Euro 2012, yang melanjutkan dominasi Spanyol setelah menjuarai Euro 2008 dan Piala Dunia 2010.
Prancis membalas lagi kekalahan itu dalam final Nations League 2021 di Milan ketika Karim Benzema dan Kylian Mbappe membuat gol Mikel Oyarzabal tak berdampak apa-apa bagi Spanyol.
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB