Pelayanan gigi palsu buat veteran di Bali

id Veteran,RSGM Saraswati Denpasar,kesehatan gigi,gigi palsu

Pelayanan gigi palsu buat veteran di Bali

Dokter RSGM Saraswati Denpasar saat memeriksa pasien veteran di Denpasar, Bali, Minggu (30/6/2024). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

Denpasar (ANTARA) - Salah satu rumah sakit gigi dan mulut (RSGM) di Denpasar, Bali, Minggu, menggelar program kesehatan gratis termasuk layanan pemasangan gigi palsu untuk puluhan veteran.

Direktur RSGM Saraswati Denpasar drg. Raziv Ganesha, Sp.PM selaku penyelenggara mengatakan layanan kesehatan gigi diberikan khusus untuk veteran selaras dengan semangat kampus dalam menghargai jasa pejuang kemerdekaan atau penjaga kemerdekaan.

Sebanyak 35 orang veteran yang usianya sekitar 90 tahun sejak pagi sudah bergantian melakukan pemeriksaan kesehatan umum kemudian kesehatan gigi.

Raziv memprediksi layanan gigi palsu ini paling banyak dibutuhkan oleh pasien lansia, diikuti dengan pencabutan gigi dan penambalan gigi.

Untuk itu, rumah sakit yang dipimpinnya telah menyiapkan perlengkapan pemasangan gigi palsu sebanyak yang dibutuhkan para veteran.

“Jika memang seluruh veteran yang hadir membutuhkan (gigi palsu) berarti disiapkan untuk seluruhnya, kalau tidak ada gigi palsu kami cetak dahulu baru dipanggil lagi setelah jadi,” kata dia.

Raziv mengatakan penggunaan gigi palsu ke lansia yang memerlukan, akan membantu menjaga kesehatannya, sebab masalah gigi dan mulut akan berkaitan dengan proses makan dan berbicara seseorang.

“Gigi palsu tidak akan mengganggu proses makan sehingga nutrisi yang masuk tidak berkurang, jika misalnya ada gigi hilang tidak dibuat gigi palsu maka gigi lain akan hilang juga berikutnya,” ujar dokter gigi tersebut.

Wakil Direktur I RSGM Saraswati drg. A. A. Manik Swayoga, Sp.B.M.M Subsp.C.O.M. (K) menambahkan bahwa pemberian layanan kesehatan yang layak bagi veteran ini sekaligus dalam rangka peringatan hari ulang tahun rumah sakitnya ke-19.

Ia menjelaskan secara alur para veteran akan diberikan pelayanan kesehatan umum seperti pemeriksaan tensi, gula darah, dan kolesterol, kemudian diarahkan untuk pemeriksaan kesehatan gigi.

“Kalau tantangannya untuk lansia soal ingatan mereka dan sensor dalam menyampaikan rasa sakit di mulutnya,” ujar Manik.

Salah satu veteran berusia 93 tahun bernama Djero Wiladja mengatakan senang karena mereka masih diperhatikan.

Kepada media ia bercerita selama ini mengikuti pelayanan kesehatan gigi di rumah sakit rujukan BPJS Kesehatan yang didapat, namun belum bisa melakukan pemasangan gigi tiruan sebab terkendala biaya.

“Kalau saya sendiri belum pernah ke sini karena bukan sebagai BPJS kami, ini giginya sudah longgong (ompong) banyak tapi belum bisa pakai pengganti, tinggi biaya dan selama ini belum merasa terganggu, tapi sekarang akan coba pasang disini,” ujarnya.