Di Akhir Masa Jabatan, Bupati Inhu Bertekad Hapus Semua Kemiskinan

id di akhir, masa jabatan, bupati inhu, bertekad hapus, semua kemiskinan

Di Akhir Masa Jabatan, Bupati Inhu Bertekad Hapus Semua Kemiskinan

Rengat, (Antarariau.com) - Bupati Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau Yopi Arianto bertekat di akhir masa jabatannya menghapus semua bentuk kemiskinan dan keterbelakangan penduduk sehingga masarakat lebih maju dan sejahtera.

"Saya optimis itu semua akan terealisasi melihat keberhasilan program pemerintah daerah saat ini berhasil dengan baik bahkan dan berjalan dengan sukses sesuai dengan teraget," kata Bupati Indragiri Hulu Yopi Arianto di Rengat, Minggu.

Ia mengatakan, angka kemiskinan di Indragiri Hulu hanya tinggal sedikit lagi karena setiap tahun program ekonomi kerakyatan berjalan sempurna, namun setidaknya diakhir masa jabatan tahun 2015 mendatang angka kemiskinan ini bisa lebih kecil lagi bahkan hilang.

Obsesi mengubur angka kemiskinan itu, tentunya tidak saja sekedar mengandalkan pembangunan infrastruktur yang bertujuan membuka desa-desa terisolir menjadi maju, tetapi lebih mengoptimalkan terwujudnya program ekonomi kerakyatan karena itu merupakan bagian dari aspirasi warga yang disampaikan selama melakukan kunjungan kesejumlah desa.

"Tanpa itu, mustahil persoalan mengentaskan kemiskinan dapat terwujud," tegasnya.

Menurutnya, untuk mensukseskan program yang telah direncanakan tentunya kebijakan pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan di daerah ini adalah dengan memenuhi keinginan warga.

"Jika bertemu langsung maka akan mengetahui apa keluhan mereka, apa kebutuhan mendesak penduduk setempat," ucap bupati.

Ekonomi kerakyatan sangat erat dengan upaya menghapuskan kemiskinan, pemerintah harus membuka kawasan-kawasan terisolasi sehingga pemukiman penduduk bisa dijangkau dengan baik. Sebab, desa-desa yang terpinggir itu dapat sejajar dengan desa lain yang lebih maju, itu semua jika infrastruktur, seperti sarana transportasi jalan dan jembatan dibangun dengan baik. Kedepan akan mempermudah warga untuk memasarkan hasil pertanian nya ke pasar rakyat yang berada di tingkat kecamatan terdekat.

Dicontohkannya, jika tiba musim penghujan, ribuan ton buah sawit petani tidak bisa dijual karena jalan rusak, transportasi minim. Maka dengan adanya peningkatan infrastruktur jalan semua akan teratasi, selain itu masarakat lebih diarahkan untuk terus menjalin kemitraan dengan sejumlah perushaan yang berinvestasi di daerah.

Hasil panen karet penduduk lebih baik jika petani memiliki bibit unggul, pemilihan bibit ini tentu harus di jelaskan oleh pemerintah karena tidak semua warga memahami. Untuk saat ini setiap tahunnya bisa menghasilkan antara 1, 5 ton s/d 2 ton setiap hektarnya, karena itu juga instansi terkait hendaknya merelisaikan program subsidi bibit karet berkualitas.

Di masa diakhir jabatan nanti (2015), di saat-saat melakukan/temu "coffee morning" dia mengungkapkan berdasarkan pembangunan yang dilaksanakan saat ini direncanakan semua kecamatan, semua desa tidak ada yang terisolir lagi.

Disebutkan bupati bahwa makmurnya masyarakat di desa karena perkebunan, seperti sawit dan karet. Memang kalau infrastruktur belum baik akan berpengaruh hasil panen masyarakat.