Kantor BI Riau buka layanan penukaran uang baru 25-27 Maret 2024

id BI Riau

Kantor BI Riau buka layanan penukaran uang baru 25-27 Maret 2024

Aneka uang pecahan baru yang semakin ditunggu oleh anak anak dalam menyambut Idul Fitri 2024 saat berkunjung di rumah sanak famili mereka. ANTARA/Frislidia.

Pekanbaru (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Riau mulai 25-27 Maret 2024 membuka layanan penukaran uang baru untuk masyarakat bertempat di halaman Kantor BI Riau Jalan Jenderal Sudirman No. 464 Kota Pekanbaru pada jam kerja.

"Layanan penukaran uang baru digelar dalam upaya menggiatkan 'Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri atau 'Semarak'1445 Hijriah," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Riau, Panji Achmad kepada wartawan di Pekanbaru, Senin.

Menurut Panji, selain BI Riau, tercatat sebanyak delapan bankdan empat unit mobil keliling disiapkan untuk melayani masyarakat yang membutuhkan layanan penukaran uang baru pecahan 100 ribu, 50 ribu, 10 ribu, lima ribu, dua ribu dan seribu. Ada juga pecahan 75.000.

Ia mengatakan layanan ini membantu masyarakat yang ingin menukar uang rupiah baru, terutama pecahan kecil, setiap tahun masyarakat masih minat untuk menukar uang pecahan baru.

"Bagi masyarakat yang ingin menukar uang rupiah baru di halaman BI Riau ini, mereka perlu membawa KTP dan mengisi formulir di website pintar.bi.go.id terlebih dahulu, sedangkan penukaran uang rupiah baru hanya dibatasi maksimal Rp2.900.000 per orang dengan berbagai nominal," katanya.

Sementara itu untuk momen Idul Fitri 1445 H, BI telah menyiapkan uang kartal sebanyak Rp6,03 triliun untuk memastikan ketersediaan uang bagi masyarakat Riau.

"Kami mengimbau masyarakat tetap mewaspadai uang palsu dan sebaiknya melakukan penukaran uang di tempat resmi dan perbankan agar terhindar dari peredaran uang palsu dan biaya tambahan yang tidak diinginkan," katanya.

Lyli (35) warga di Perumaham Arimbi, Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Bukti Raya, Pekanbaru, tiap lebaran selalu menukarkan uang baru pecahan 50 ribu, 10 ribu, dan lima ribuan, sebagai persiapan dalam menyambut tamu dari kerabat, famili, tetangga dan lain lain.

"Tidak enak rasanya jika anak ponakan atau teman datang bersilaturrahmi Idul Fitri dan saku mereka harus terisi sesuai tradisi yang sering disebut 'menambang' itu. Pemberian uang "menambang" sesuai usia, kalau sudah kuliah biasanya saya berikan ponakan pecahan 50 ribu, yang pelajar pecahan 20 ribu sedangkan anak anak biasanya diberi sepuluh ribuan saja," katanya.

Ia mengatakan momen Idul Fitri makin semarak jika keluarga saling berkunjung dan anak anak gembira saat menerima uang menambang dari paman, tante, umi atau abi mereka. "Yah tidak apa apa, momen sekali setahun harus penuh suka cita," katanya.