Jakarta (ANTARA) - Masih banyak yang beranggapan pekerjaan agen properti seperti halnya dengan tenaga penjual pada umumnya, yakni memasarkan produk dengan imbalan insentif, komisi, dan bonus apabila target terpenuhi.
Faktanya tugas agen properti lebih rumit dalam artian tidak sekadar memiliki kemampuan meyakinkan calon pembeli, tetapi juga harus bisa memberikan solusi pembiayaan, memberikan appraisal (penaksiran), menghitung pajak, hingga meneliti aspek legalitas produk properti yang dijual.
Hal ini bisa dimaklumi mengingat produk properti bukan barang yang murah sehingga peran agen di sini sangat penting untuk mempertemukan keinginan penjual dengan pembeli yang memang membutuhkan rumah, kantor, atau bahkan lahan.
Dengan demikian peran agen dalam hal ini tidak sekadar memasang spanduk, baliho, atau umbul-umbul di depan rumah atau produk properti yang akan dijual atau disewakan tetapi harus memastikan kliennya tidak terlalu lama menunggu mendapatkan pembeli atau penyewa.
Beberapa pencari rumah, terutama yang seken, lebih memasrahkan kepada agen-agen yang sudah memiliki reputasi untuk memastikan barang yang didapat nantinya tidak memiliki masalah hukum ke depan.
Biasanya agen properti terkemuka sudah bermitra dengan notaris yang terpercaya sehingga transaksi yang dilakukan antara pembeli dan penjual bisa langsung closing (selesai) saat itu juga.
Mengingat kemampuan dari agen properti ini khususnya yang sudah bersertifikat, beberapa pengembang rumah terjangkau yang menjadi bagian dari program sejuta rumah pemerintah termasuk BUMN Perum Perumnas juga memanfaatkan profesi ini untuk membantu pemasaran.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pun menyebut peran dari agen properti sangat penting untuk mempercepat penyerapan program sejuta rumah.
Setidaknya agen properti bisa menyosialisasikan hunian-hunian terjangkau kepada masyarakat yang memang membutuhkan.
Agen juga memegang peranan penting untuk terwujudnya di pasar sekunder perumahan (seken) sehingga memudahkan pemilik yang akan menjual huniannya dikarenakan membutuhkan uang atau harus pindah ke daerah lain.
Lokapasar rumah
Seiring dengan perkembangan digital saat ini mendorong munculnya lokapasar (marketplace) termasuk dalam hal ini di sektor perumahan.
Lantas yang menjadi pertanyaan sekarang apakah kehadiran lokapasar di bidang properti termasuk sektor rumah ini bakal menggerus keberadaan agen properti.
Steven Milano pendiri perusahaan yang bergerak di bidang agen properti melihat kehadiran lokapasar properti bukan menjadi ancaman tetapi justru menjadi alat untuk memudahkan penjualan.
Kehadiran lokapasar membuat agen properti memiliki pasar yang lebih luas hingga menjangkau pelosok-pelosok Tanah Air.
Tak hanya itu tipikal pembeli muda usia 25-40 tahun lebih suka mencari dari internet menjadi pasar tersendiri melalui layanan lokapasar.
Namun Steven mengingatkan ada hal-hal yang tidak dapat menggantikan fungsi dari agen sampai saat ini yakni menjadi jembatan untuk mempertemukan harga antara pembeli dan penjual.
Agen properti bisa saja memberikan saran kepada penjual bahwasanya harga yang ditawarkan terlalu mahal atau malah terlalu murah atau mengajukan penawaran kepada pembeli untuk bersedia menaikkan harga hingga terjadi kesepakatan.
Hanya, belum seluruh agen properti memanfaatkan layanan lokapasar terutama yang usianya di atas 50 tahun serta belum terlalu menguasai perkembangan teknologi digital.
Pencarian
Beberapa perusahaan penyedia lokapasar properti mengakui peran agen tidak bisa ditinggalkan di tengah kemajuan digital seperti sekarang ini.
Vice presiden salah satu perusahaan penyedia lokapasar di Indonesia Faizal Abdullah mengakui sudah tidak zamannya pembeli berkeliling mencari rumah.
Saat ini calon pembeli rumah lebih suka mengintip dulu di lokapasar untuk mengetahui spesifikasi detail barulah melihat lokasi sebelum memutuskan untuk membeli.
Namun kehadiran agen properti ini, jelas Faizal, juga tidak bisa ditinggalkan karena ibarat nelayan mereka ini yang paling berperan untuk menebar jaring rumah dan produk properti lainnya untuk dimasukkan ke lokapasar.
Seperti untuk mencari rumah di Jakarta yang lahannya sudah sangat terbatas, peran dari agen menjadi sangat penting. Bahkan mereka mampu mendapatkan rumah dengan lebar 3x10 meter.
Saat ini banyak warga yang mencari rumah mungil di Provinsi Jakarta meski dalam waktu dekat sudah tidak menjadi Ibu Kota RI. Tentunya yang menjadi daya tarik karena provinsi ini masih menyediakan iklim bisnis yang menarik dan mencari pekerjaan.
Tren rumah di kota padat penduduk seperti Jakarta, yang paling diminati adalah hunian mungil dan apartemen. Generasi sekarang ini tidak lagi mempersoalkan rumah yang luas.
Mayoritas rumah hanya untuk berkumpul anggota keluarga inti suami, istri, dua anak. Sementara untuk sehari-hari lebih banyak beraktivitas di tempat pekerjaan dan sekolah. Praktis bisa berkumpul di rumah beberapa jam saja.
Mayoritas pencari rumah di Jakarta mensyaratkan lokasi yang strategis, dekat dengan transportasi publik, serta yang paling penting lingkungan yang aman.
Untuk parkir kendaraan juga tidak perlu lahan yang luas mengingat ukuran kendaraan yang beredar di Jakarta juga semakin mungil mengikuti perkembangan.
Aspek yang terakhir ini yang memang sulit untuk diketahui pencari rumah serta hanya dimengerti agen properti yang sebelumnya sudah melakukan appraisal secara menyeluruh termasuk soal keamanan lingkungan.
Termasuk unit mungil apartemen di Serpong, Tanjung Barat, dan Margonda, Depok, kerja sama Perum Perumnas dan PT KAI juga laris dicari pencari rumah dari kalangan keluarga muda.
Keberadaan agen dan penyedia lokapasar ini memiliki peran penting untuk menjembatani kepada calon konsumen untuk menunjukkan masih ada unit yang terjangkau dan layak di tengah kota pada Jakarta serta tentunya aman dari aspek legalitas.
Soal aspek legal ini juga menjadi syarat utama perusahaan penyedia lokapasar yakni unit yang tercantum harus dipastikan lolos pemeriksaan kualitas terlebih dahulu.
Aspek legal ini penting mengingat sejak pemerintah memperpanjang kebijakan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN-DTB) pada tahun 2024 tren transaksi rumah mengalami kenaikan.
Mayoritas pembeli memang pencari rumah untuk dihuni termasuk di Jakarta sehingga aspek legal ini menjadi pertimbangan penting untuk memberikan perlindungan terhadap konsumen.
Aspek legal ini di antaranya surat dan sertifikat kepemilikan dan tentunya aspek perpajakan serta memastikan tidak ada tunggakan terkait rumah yang akan dijual tersebut.
Baca juga: Riset: Rumah tapak atau rumah tunggal jadi properti paling dicari Gen Z dan Milenial
Baca juga: Pelaku optimistis 2022 jadi kebangkitan industri properti di Tanah Air
Berita Lainnya
BPS catat harga gabah dan beras pada November mengalami penurunan
02 December 2024 16:27 WIB
BPBD catat ketinggian banjir rob sempat 40 centimeter pada Senin pagi
02 December 2024 16:18 WIB
BRK Syariah sabet penghargaan sebagai pionir digitalisasi pemerintah daerah
02 December 2024 16:15 WIB
Airlangga sebut inflasi dan pertumbuhan ekonomi landasan UMP 6,5 persen
02 December 2024 14:14 WIB
Pasukan Israel tak berhenti serang Lebanon selatan meski ada gencatan senjata
02 December 2024 13:34 WIB
Dietisien: Tempe merupakan produk nabati yang baik untuk jantung
02 December 2024 13:23 WIB
Kemenag tunggu undangan DPR soal pembahasan biaya penyelenggaraan haji
02 December 2024 12:47 WIB
Badan Gizi Nasional tinjau dapur penyedia makan bergizi di lanud
02 December 2024 12:34 WIB